Selasa 22 Oct 2019 15:19 WIB

AS Siap Ambil Tindakan Militer di Timteng

AS akan mengerahkan semua kekuatannya, dimulai dengan upaya ekonomi dan diplomatik.

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Ani Nursalikah
Menteri Luar Negeri AS Mike Richard Pompeo.
Foto: AP Photo/Manuel Balce Ceneta
Menteri Luar Negeri AS Mike Richard Pompeo.

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS) Mike Pompeo mengatakan siap mengambil tindakan militer di Timur Tengah. Hal itu dia ucapkan setelah ditanya mengenai operasi militer Turki di Suriah.

"Kepentingan Amerika di Timur Tengah tetap ada, misi kami masih tetap di sana, kami baru saja mengalami perubahan dalam sifat kepentingan Amerika di kawasan itu," kata Pompeo dalam sebuah wawancara dengan CNBC, Senin (21/10).

Baca Juga

Dia mengungkapkan saat kepentingan negaranya dipertaruhkan atau norma-norma mendasar di seluruh dunia perlu ditegakkan, AS akan mengerahkan semua kekuatannya, dimulai dengan upaya ekonomi dan diplomatik. "Kami lebih suka perdamaian daripada perang. Tapi jika tindakan kinetik atau aksi militer diperlukan, Anda harus tahu Presiden (Donald) Trump sepenuhnya siap melakukan tindakan itu," ujar Pompeo.

Terkait operasi militer Turki, Pompeo menegaskan telah memenuhi komitmennya terhadap sekutunya pasukan Kurdi. AS telah mengadakan pembicaraan dengan Turki setelah mereka memutuskan menyerang kelompok Kurdistan Suriah.

Kesepakatan pun dicapai pekan lalu. Turki memberi waktu lima hari kepada Pasukan Demokratik Suriah (SDF) pimpinan Kurdi untuk mundur dari zona aman sejauh 32 kilometer dari wilayah perbatasan.

Menteri Luar Negeri Turki Mevlut Cavusoglu menyatakan negaranya siap melanjutkan operasi militer di Suriah jika kesepakatan itu tak dilaksanakan. Juru bicara SDF Kino Gabriel telah mengumumkan tentang proses penarikan pasukannya dari wilayah perbatasan Turki-Suriah, tepatnya di Ras al-Ain. Dia mengklaim tak ada lagi personel SDF yang tersisa di wilayah tersebut.

Ras al-Ain adalah satu dari dua kota di perbatasan Turki-Suriah yang telah menjadi target utama operasi militer Turki. Zona aman dilaporkan akan dibangun Turki di wilayah tersebut.

Kementerian Pertahanan Turki sebelumnya juga telah melaporkan penarikan pasukan SDF dari kota perbatasan ke arah Tal Tamr. Terdapat 86 kendaraan militer yang mengangkut mereka.

SDF yang menjadi target operasi militer Turki merupakan sekutu utama AS dalam memerangi ISIS di Suriah. Washington memberikan pelatihan dan memasok persenjataan kepada para personel SDF.

Namun Turki memandang SDF, yang memang dipimpin Kurdi, terafiliasi dengan kelompok Unit Perlindungan Rakyat Kurdistan (YPG). Turki menganggap YPG perpanjangan dari Partai Pekerja Kurdistan (PKK).

PKK adalah kelompok bersenjata Kurdi yang telah melancarkan pemberontakan di Turki tenggara selama lebih dari tiga dekade. Turki telah melabeli YPG dan PKK sebagai kelompok teroris.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement