REPUBLIKA.CO.ID, BERLIN -- Komisioner Anggaran Uni Eropa Günther Oettinger mengatakan dana yang diberikan Uni Eropa kepada Turki untuk mengatasi pengungsi Suriah harus dikurangi. Menurut Oettinger uang yang diberikan ke Turki harusnya tidak sebesar sekarang.
"Uni Eropa harusnya tidak membayar Turki setinggi itu sekarang," kata Oettinger kepada surat kabar Jerman, Welt am Sonntag, seperti dilansir Deutsche Welle, Ahad (27/10).
Anggota partai Christian Democratic Union (CDU) Jerman itu berpendapat Turki tidak membutuhkan uang sebesar sekarang. Karena mereka berencana untuk mengembalikan pengungsi Suriah ke 'zona aman' yang kini sedang dibangun di utara negara itu.
"Selanjutnya di masa depan kami harus memberikan bantuan kepada negara lain seperti Yordania atau Lebanon," tambahnya.
Oettinger mengatakan sudah banyak sekolah, rumah sakit dan pemukiman yang dibangun dengan uang yang berasal dari Uni Eropa. Maka, tambahnya, pendanaan untuk pengungsi Suriah tidak sebesar sekarang.
"Lebih masuk akal untuk memberikan orang-orang rumah permanen dan untuk membiayai martabat manusia, daripada memberi mereka pilihan lain selain datang kepada kami, setiap tempat tinggal di Turki atau Jordan lebih tidak aman dibandingkan perjalanan ke Berlin dan lebih murah," kata Oettinger.
Komisioner anggaran itu mengatakan sejak 2016 Uni Eropa telah memberikan bantuan sebesar 6,6 miliar dolar AS kepada organisasi kemanusian untuk pengungsi di Turki. Oettinger juga menyambut baik rencana Menteri Pertahanan Jerman Annegret Kramp-Karrenbaue.
Kramp-Karrenbaue berencana membangun zona aman internasional di utara Suriah. Menurut Oettinger rencana itu sebagai tanda Uni Eropa mengambil inisiatif dalam kebijakan luar negeri.
"Setelah bertahun-tahun Uni Eropa absen secara da facto dalam krisis dunia di kawasan, proposal Annegret Kramp-Karrenbaue adalah sebuah langkah maju tanggung jawab Uni Eropa dalam masalah keamanan," tambah Oettinger.