Senin 28 Oct 2019 00:20 WIB

Tokoh-Tokoh Dunia Bereaksi Terkait Meninggalnya Al-Baghdadi

Prancis, Israel, dan Turki mengucapkan selamat untuk Amerika Serikat.

Rep: Zainur Mahsir Ramadhan/ Red: Ratna Puspita
Abu Bakar al-Baghdadi
Abu Bakar al-Baghdadi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tokoh-tokoh dunia merespons kabar meninggalnya pemimpin ISIS, Abu Bakar al-Baghdadi, Ahad (27/10). Respons tersebut mulai dari pemisimisme organisasi terorisme bakal menghilang hingga sindiran dan ucapan selamat untuk Amerika Serikat.

Menteri Pertahanan Prancis Florence Parly mengatakan, meninggalnya al-Baghdadi menunjukkan keberhasilan AS. Akan tetapi, ia mengatakan, kematian Baghdadi menjadi bukti pensiun dini bagi para teroris, tetapi tidak untuk organisasinya.

Baca Juga

“Saya mengucapkan selamat kepada sekutu Amerika kami dengan operasi ini. Pikiranku hari ini, ditujukan untuk semua korban kegilaan Bagdhadi dan para penjahat yang mengikutinya,” kata dia seperti dilansir Reuters, Ahad (27/10).

Perdana Menteri Israel, Benjamin Netayahu, juga mengucapkan selamat kepada AS karena kematian Baghdadi. Terlebih, kematian tersebut mencerminkan tekad untuk memerangi terorisme.

“Amerika Serikat dan semua negara bebas, masih harus memerangi organisasi teror dan negara teroris. Prestasi ini merupakan tonggak penting, tetapi kampanye untuk memeranginya masih ada di depan kita," ujar dia.

Pembantu senior Presiden Tayyip Erdogan, Fahrettin Altun, mengaku bangga telah membantu AS, selaku sekutunya di NATO. Menurut dia, sudah waktunya bagi Turki untuk ikut bergabung dan memerangi semua kelompok teroris yang beroperasi di berbagai wilayah. 

“Turki, yang telah menjadi benteng melawan terorisme, dan akan terus bekerja sama dengan Amerika Serikat dannegaralainnya untuk memerangi terorisme dalam segala bentuk dan manifestasinya,” ungkap dia.

Sebaliknya, Iran dan Rusia tidak mengucapkan selamat. Menteri Informasi Iran merespons pernyataan Presiden AS Donald Trump dengan tuduhan lama bahwa negara adidaya itu mencitakan IS. "Bukan hal besar, Anda baru saja membunuh ciptaan Anda," kata dia pada akun Twitter-nya. 

Sementara itu, Menteri Pertahanan Rusia Mayjen Igor Konashenkov mengatakan pihaknya tidak memiliki informasi yang bisa dipercaya terkait serangan yang dilakukan AS itu. Karena itu, ia belum bisa percaya atas informasi meninggalnya al-Baghdadi. 

Trump mengklaim pasukan khusus AS di barat laut Suriah telah melakukan serangan yang cukup besar pada kelompok jihadis itu. Menurut pidato Trump, dalam serangan tersebut, al-Baghdadi meninggal dengan cara melakukan bom bunuh diri ketika mengaktifkan bom dalam rompinya.

 

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement