Selasa 29 Oct 2019 05:02 WIB

Pesta Kembang Api di New Delhi Timbulkan Polusi

Warga di seluruh ibu kota dipaksa untuk menghirup partikel beracun tingkat tinggi.

Rep: Riza Wahyu Pratama/ Red: Gita Amanda
Polusi di New Delhi, India.
Foto: nytimes
Polusi di New Delhi, India.

REPUBLIKA.CO.ID, Setelah pesta kembang api terbesar di India, New Delhi dipenuhi oleh polutan pada hari Senin (28/10) lalu. Warga di seluruh ibu kota dipaksa untuk menghirup partikel beracun tingkat tinggi. Sebuah kabut tebal menyelimuti ikon seperti Benteng Merah (the capital's Red Fort) dan Gerbang India (India Gate).

Dengan meningkatnya ancaman polusi, Mahkamah Agung India melarang sebagian kembang api untuk festival lampu Hindu. Namun, hanya beberapa orang yang bersuka ria mengikuti perintah itu.

Baca Juga

Petasan berlomba menerangi langit meninggalkan asap. Sementara mobil, truk, serta api tunggul yang dibuat oleh petani menjadikan New Delhi sebagai ibu kota paling tercemar di dunia, sebagaimana dilansir Aljazirah, Senin (28/10).

Puluhan ribu orang tercatat menyalakan petasan pada Senin dini hari. Hal itu mendorong indeks kualitas udara melampaui rekor tertinggi 999. Pada Senin Pagi, kualitas pemantau udara milik pemerintah memperlihatkan kualitas udara yang sangat buruk.

Setidaknya, berdasarkan catatan, jumlah partikel PM 2,5 yang ada 20 kali lipat lebih banyak dari standar yang ditetapkan. Padahal partilel PM 2,5 yang memiliki ukuran sangat kecil ktu dapat menembus paru, melalui sistem darah, menyebabkan penyakit pernafasan, dan penyakit jantung.

Petugas pemantau cuaca di India  mengatakan, angin akan membantu membersihkan udara. Tetapi, meningkatnya kebakaran di negara bagian Haryana dan Punjab menjadi ancaman tambahan yang cukup khusus. Petani di kedua wilayah tersebut membakar beras dan gandum di sela-sela tanam tanaman baru. Hal itulah yang menyebabkan asap tambahan ke Delhi.

Para ahli mengatakan asap dari ulah petani itu menyumbang seperlima dari polusi PM 2,5. Sementara jutaan kendaraan, kegiatan konstruksi, dan emisi pabrik merupakan penyebab utama. India berencana mengambil langkah-langkahanti-polusi, mulai dari mematikan pembangkit listrik termal, dan melarang konstruksi saat adanya polusi.

Di sisi lain, pada November mendatang, India akan mengurangi kendaraan di jalan raya dan akan memperkenalkan plat nomor ganjil dan genap.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement