Rabu 30 Oct 2019 06:29 WIB

Trump: Pasukan AS Berhasil Bunuh Pengganti Al-Baghdadi

Pasukan Demokratik Suriah melaporkan berhasil membunuh juru bicara ISIS.

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Ani Nursalikah
Presiden Amerika Serikat, Donald Trump
Foto: AP
Presiden Amerika Serikat, Donald Trump

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengatakan pasukan AS berhasil membunuh tokoh yang kemungkinan akan menggantikan posisi Abu Bakar al-Baghdadi sebagai pemimpin ISIS. Al-Baghdadi diumumkan tewas dalam operasi militer AS di Suriah pada Ahad lalu.

“Baru saja terkonfirmasi pengganti nomor satu Abu Bakar al-Baghdadi telah dibunuh oleh pasukan Amerika. Kemungkinan besar akan mengambil posisi teratas. Sekarang dia juga tewas,” kata Trump melalui akun Twitter pribadinya, Selasa (29/10).

Baca Juga

Trump tak mengungkap identitas tokoh yang dia maksud berpotensi menggantikan al-Baghdadi. Pada Ahad lalu, Trump mengumumkan al-Baghdadi telah tewas saat militer AS menggelar operasi militer di Barisha, Suriah.

Menurut dia, al-Baghdadi terjebak di sebuah terowongan bersama tiga anaknya. Sebelum ditangkap, al-Baghdadi meledakkan bom rompi yang dikenakannya. AS tak merilis foto mayat dedengkot ISIS tersebut.

Namun, beberapa sumber di Pentagon mengatakan jasad al-Baghdadi telah dibuang ke laut. Tak lama setelah al-Baghdadi terbunuh, Pasukan Demokratik Suriah (SDF), sebuah aliansi pimpinan Kurdi yang selama ini menjadi sekutu AS dalam memerangi ISIS, melaporkan berhasil membunuh juru bicara ISIS Abu Hassan al-Muhajir.

“Al-Muhajir, tangan kanan Baghdadi dan juru bicara ISIS, menjadi sasaran di desa Ain al-Baydah dekat Jarablus, dalam operasi terkoordinasi antara intelijen SDF dan tentara AS,” kata kepala SDF Mazloum Abdi melalui akun Twitter pribadinya, dikutip laman Aljazirah, Senin (28/10).

Kelompok Syrian Observatory for Human Rights (SOHR) telah mengonfirmasi kematian al-Muhajir. Mereka mengatakan al-Muhajir termasuk dalam lima anggota ISIS yang tewas dalam operasi yang dipimpin AS dengan dukungan SDF.

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement