Kamis 31 Oct 2019 08:11 WIB

Mengapa ISIS Membisu Usai Kematian Baghdadi?

Para pembantu utama telah terbunuh dan dokumen-dokumen dihancurkan.

Karikatur Baghdadi
Foto: republika
Karikatur Baghdadi

REPUBLIKA.CO.ID, DAMASKUS – Para milisi Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) masih belum menunjukkan reaksi atas tewasnya pemimpin mereka, Abu Bakr al-Baghdadi. Kebisuan mereka menimbulkan dugaan tentang adanya guncangan terkait dengan struktur komando kelompok tersebut.

Belum ada pernyataan resmi atau dukacita atas meninggalnya Baghdadi di saluran Telegram resmi ISIS. Kantor berita mereka, Amaq, beroperasi seperti biasa dan mengunggah lebih dari 30 klaim serangan di Suriah, Mesir, Afghanistan, dan Irak sejak Presiden AS Donald Trump mengumumkan kematian Baghdadi pada Ahad lalu.

Baca Juga

“Mungkin sekarang ada kekacauan di dalam apa yang tersisa dari kepemimpinan. Para pembantu utama telah terbunuh dan dokumen-dokumen dihancurkan,” kata pakar kelompok milisi asal Irak, Hisyam al-Hashimi.

Pendapat Hashimi didukung oleh seorang peneliti ISIS dari Swansea University, Aymenn al-Tamimi. Dia menilai saat ini internal ISIS sedang merundingkan siapa tokoh yang akan menggantikan Baghdadi.

Menurut Hashimi, ada satu tokoh potensial, yakni Haji Abdullah. Dia adalah wakil Baghdadi. Namun, hal itu pun belum bisa dipastikan karena tak ada yang tahu apakah Abdullah masih hidup atau sudah tewas.

“ISIS bisa mengumumkan kematian (Baghdadi) dalam surat berita pekanan mereka yang bisa keluar pada Kamis (31/10) jika mereka dapat menyetujui penggantinya,” kata Tamimi. n kamran dikarma/reuters, ed: yeyen rostiyani

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement