Kamis 31 Oct 2019 12:55 WIB

Sebuah Hotel di Mindanao Ambruk Akibat Gempa

Gempa 6,5 SR mengguncang Mindanao tengah, Filipina, pada Kamis.

Red: Nur Aini
Bangunan Eva Hotel rusak akibat gempa di Kidapawan, Provinsi Cotabato, Filipina, Kamis (31/10).
Foto: AP Photos/Williamor Magbanua
Bangunan Eva Hotel rusak akibat gempa di Kidapawan, Provinsi Cotabato, Filipina, Kamis (31/10).

REPUBLIKA.CO.ID, MINDANAO -- Gempa dengan magnitudo 6,5 mengguncang Mindanao tengah di Filipina selatan, Kamis (31/10). Gempa menyebabkan sedikitnya satu hotel di pulau tersebut ambruk.

Gempa tersebut, yang menurut Survei Geologi Amerika Serikat (USGS) awalnya berkekuatan 6,8, merupakan gempa ketiga yang melanda pulau tersebut sejak 16 Oktober. Gempa kemudian tercatat 6,5 magnitudo oleh Lembaga Vulkanologi dan Seismologi Filipina (PHIVOLCS).

Baca Juga

Sebuah hotel di Kota Kidapawan juga ikut roboh, namun tidak ada orang yang berada di dalamnya, kata Wali Kota Kidapawan, Joseph Evangelista kepada radio DZMM. Tidak ada laporan langsung mengenai korban jiwa akibat gempa.

Pusat gempa berada di 33 km timur laut Kota Tulunan di provinsi Cotabato, di sebelah barat Kota Davao.

"Gempa sangat kuat dan berlangsung cukup lama. Masyarakat mulai panik" dan berhamburan ke tempat terbuka, kata Wakil Wali Kota Tulunan, Ann Villamor, kepada radio DZBB.

Presiden Filipina Rodrigo Duterte, yang sedang berada di kota asalnya Kota Davao sekitar 114 km dari Kota Kidapawan saat terjadi gempa selamat. Hal itu menurut juru bicaranya Salvador Panelo kepada saluran berita ANC.

PHIVOLCSC menyebutkan gempa pada Kamis dapat dianggap sebagai gempa susulan setelah gempa bermagnitudo 6,6 mengguncang Mindanao tengah pada 29 Oktober dan menelan sedikitnya delapan korban jiwa serta melukai lebih dari 300 orang lainnya. Daya tahan sejumlah bangunan dan rumah di Mindanao menurun akibat gempa 6,3 magnitudo pada 16 Oktober.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement