REPUBLIKA.CO.ID, VATICAN CITY -- Perwakilan Nahdlatul Ulama KH Marsudi Syuhud dan perwakilan Muhammadiyah Prof. Syamsul Anwar berkesempatan bertemu dengan Paus Fransiskus di Istana Kepausan, Vatikan. Pertemuan ini dalam rangka memenuhi undangan Pontifical Academy for Life dari Vatikan,
Dalam siaran pers Kedutaan Besar Indonesia untuk Takhta Suci Vatikan, Kamis (31/10) kedua tokoh didampingi Duta Besar A. Agus Sriyono. Kedua wakil Indonesia tersebut hadir di Vatikan dalam rangka penandatanganan “Posisi Dasar Agama-Agama Monoteisme Ibrahim mengenai Hal-hal Terkait Pengakhiran Hidup"
Selain ditandatangani oleh dua wakil Indonesia, dokumen itu juga ditandatangani oleh wakil-wakil dari Kepausan, Patriarkat Konstantinopel, para Rabi agama Yahudi, dan sejumlah ulama dari berbagai negara yang mewakili agama Islam. Pada dasarnya, dokumen ini berisi imbauan bagi para pengambil keputusan dan pelaku bidang kesehatan. Mereka diminta memahami perspektif agama-agama monoteisme dalam pelayanan kepada para pasien yang menghadapi kematian.
Diharapkan para keluarga pasien juga memahami norma-norma agama yang berkaitan dengan pengakhiran hidup. Presiden Pontifical Academy for Life Mgr Vincenzo Paglia, mengatakan penandatanganan dokumen ini merupakan hal yang bersejarah.
Tidak saja karena arti pentingnya bagi profesi kedokteran dan kesehatan. Tapi juga kuatnya dimensi ekumenis atau komitmen penganut agama Ibrahim.