Jumat 01 Nov 2019 14:46 WIB

AS Perpanjang Sanksi untuk Iran

Sektor konstruksi Iran terdampak sanksi AS.

Rep: Fergi Nadira/ Red: Dwi Murdaningsih
(Ilustrasi) Kapal tanker Iran ditambatkan di Pulau Kharg, di Teluk Persia, Iran selatan, 12 Maret 2017. Pemerintah AS pada 2 November 2018 mengumumkan akan memberlakukan kembali sanksi yang telah dicabut berdasarkan kesepakatan nuklir Iran. Lima negara termasuk Amerika Serikat membuat kesepakatan dengan Iran pada tahun 2015 yang mencabut sanksi.
Foto: EPA-EFE/ABEDIN TAHERKENAREH
(Ilustrasi) Kapal tanker Iran ditambatkan di Pulau Kharg, di Teluk Persia, Iran selatan, 12 Maret 2017. Pemerintah AS pada 2 November 2018 mengumumkan akan memberlakukan kembali sanksi yang telah dicabut berdasarkan kesepakatan nuklir Iran. Lima negara termasuk Amerika Serikat membuat kesepakatan dengan Iran pada tahun 2015 yang mencabut sanksi.

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON - Amerika Serikat (AS) kembali memberlakukan sanski terhadap Iran, Kamis (31/10). Sanski kali ini jatuh kepada sektor konstruksi Iran  serta perdagangan pada empat bahan yang digunakan dalam produksi senjata.

Menteri Luar Nergeri AS Mike Pompeo merasa sektor konstruksi negara Timur Tengah sangat dipengaruhi oleh Pengawal Revolusi Iran (IRGC). Selain itu, Pompeo mengakui empat bahan stategis yang digunakan sehubungan  dengan program-program rudal balistik, militer maupun pembuatan perdagangan yang di dalamnya akan dikenakan sanksi.

Baca Juga

Sanksi diberlakukan meskipun AS telah menunda sanksi lain yang memungkinkan perusahaan asing mempertahankan pekerjaan non-proliferasi di wilayah tersebut.

"Dengan tekad ini, AS akan memiliki otoritas tambahan untuk mencegah Iran memperoleh bahan strategis untuk IRGC, sektor konstruksi, dan program proliferasi," ujar Juru Bicara Departemen luar Negeri AS Morgan Ortagus dilansir Deutsche Welle, Jumat (1/11).

Pompeo konsisten mendukung upaya Trump memberikan tekanan maksimum di Teheran. Menurutnya, tindakan terbaru ini merupakan upaya yang jelas untuk menghalangi kemampuan nuklir Iran.

Ortagus mengutip Pompeo mengatakan, langkah tersebut membantu menjaga pengawasan program nuklir sipil Iran, mengurangi risiko proliferasi, membatasi kemampuan Iran untuk mempersingkat waktu jeda dalam menciptakan senjata nuklir, serta mencegah rezim membangun kembali situs-situs untuk tujuan sensitif.

Keempat bahan tersebut di antara lain tabung stainless steel 304L,  Mn40 foil mematri mangan, Mn70 manganese brazing foil; dan baja tahan karat CrNi60WTi ESR + VAR.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement