REPUBLIKA.CO.ID, TUPELO -- Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump meyakini bahwa pemilih AS akan mendukungnya dalam penyelidikan pemakzulan dirinya. Trump dinilai tengah mengumpulkan pendukungnya guna menentang upaya Demokrat untuk menggulingkannya.
Dalam kampanyenya yang dipenuhi pendukung di Tupelo, Mississippi, Trump mengutarakan keluhannya sehari setelah House of Representative memberikan suara secara resmi mengenai aturan penyelidikan terhadap upaya Trump mendesak Ukraina menyelidiki investigasi bagi Joe Biden. Upaya Trump tersebut yang menggulirkan rencana penyelidikan pemakzulan Donald Trump oleh House of Representative yang dikuasai oposisi Partai Demokrat.
"Demokrat menciptakan mayoritas yang marah," ujar Trump dikutip Channel News Asia.
Survei Washington Post-ABC News yang dirilis Jumat mengatakan, orang Amerika terbagi secara tajam untuk penyelidikan pemakzulan Donald Trump. Sebanyak 49 persen mengatakan, Trump harus dimakzulkan dan dilengserkan dari jabatannya. Sementara 47 persen mengatakan, dia tidak seharusnya dimakzulkan.
Trump juga menyuarakan keyakinan bahwa ia dapat mengalahkan Demokrat dalam pemilihan November 2020. "Kami akan menghempaskan mereka," kata dia.
Trump tetap membela diri dalam kasus skandal Ukraina. Dia membenarkan tindakannya dalam panggilan telepon 25 Juli dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zekenskiy yang menjadi inti tuduhan pemakzulan terhadapnya.
"Kini saya orang yang jujur, tetapi apakah kamu berpikir ketika aku menelpon presiden negara baru terpilih bahwa saya akan mengatakan sesuatu yang tak pantas ketika saya tahu begitu banyak orang mendengarkan di telepon?," kata Trump.