REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Musisi asal Inggris Cat Stevens atau Yusuf Islam memuji Presiden Recep Tayyip Erdogan dan rakyat Turki karena menampung empat juta pengungsi. Bahkan, Yusuf Islam telah bertemu Erdogan dalam kunjungan ke ibu kota Turki, Ankara.
Ia juga mengundang Erdogan ke acara pembukaan Masjid Cambridge. "Keramahan dan kebajikan dari orang-orang Turki menghampiri kami di semua bidang kehidupan," ujar Yusuf seperti dikutip dari Duvar English, Ahad (3/11).
Kepala Yayasan Akademisi Muslim, juga berterima kasih kepada Erdogan atas upayanya selama pembangunan masjid. Masjid tersebut dibangun bersama oleh yayasan tersebut dan Yayasan Direktorat Urusan Agama Turki (Diyanet). Yusuf juga berbagi informasi tentang "proyek kereta damainya," dan dimulai dari Turki. Ia memberikan lokomotif tiruan yang membawa nama kereta perdamaian kepada Erdogan sebagai hadiah.
Menurut Yusuf Islam, Turki selalu menjadi tempat lahirnya berbagai peradaban dan budaya Islam sambil memuji Mehmed Sang Penakluk (Fatih Sultan Mehmet). Sultan Mehmet mengizinkan berdirinya tempat-tempat ibadah untuk berbagai agama di Turki.
Islam tak cuma mengajarkan toleransi, tetapi juga membuktikannya dengan praktik-praktik nyata. Tokoh-tokoh dan pemimpin Islam membangun peradaban yang di dalamnya ditopang non-Muslim dan berdirinya tempat-tempat ibadah mereka.
Yusuf Islam merupakan penyanyi Inggris dalam genre musik rakyat, pop, dan rock. Pria asal London Inggris ini memeluk Islam pada 1977 setelah melalui pengalaman hidup yang membuatnya nyaris meninggal.
Bagi penggemar musik 1970-1980-an, nama Cat Stevens salah satu yang melejit dengan lagu-lagu hitnya seperti "Father and Son", "Morning Has Broken". "The Wind", dan "Wild World".