Ahad 03 Nov 2019 21:17 WIB

Sekjen PBB Cemaskan Ketegangan AS dan China

Sekjen PBB menilai AS dan China bisa membagi dunia menjadi dua kubu.

Rep: Zahrotul Oktaviani/ Red: Agung Sasongko
Sekjen PBB Antonio Guterres
Foto: AP Photo/Mary Altaffer
Sekjen PBB Antonio Guterres

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Antonio Guterres merasa khawatir dengan adanya ketegangan antara Amerika Serikat (AS) dan China. Pasalnya, berbagai kemungkinan dari dua ekonomi terbesar yang ada di dunia saat ini, bisa membagi dunia menjadi dua kubu.

“Saya sekarang melihat kekhawatiran yang muncul di cakrawala, kemungkinan fraktur besar dengan ekonomi terbesar di dunia dapat membaginya menjadi dua kubu, masing-masing dengan mata uang dominan,” katanya dalam pertemuan ASEAN seperti dilansir Bangkokpost, Ahad (3/11).

Baca Juga

Dalam ungkapannya yang dilontarkan pada sore waktu setempat itu, Gutteres juga mengkhawatirkan adanya perubahan dalam aturan perdagangan. Bahkan internet dan strategi geopolitik ataupun zero sum militer bisa terdampak karena ketegangan yang terjadi.

Guterres juga menekankan masalah perubahan iklim yang terjadi. Pasalnya menurut dia, sebanyak empat dari 10 negara yang paling terdampak karena perubahan iklim di seluruh dunia, ada di ASEAN.

Sejalan dengan Guterres, dalam sidang KTT tersebut, Presiden Indonesia, Jokowi juga menawarkan upaya untuk membantu menyelesaikan krisis Rohingya. Ungkapan Jokowi yang berlangsung pada siang sekira pukul 13.45 waktu setempat itu juga membahas krisis kemanusiaan dan kemanana di Negara Bagian Rakhine.

Dalam sela-sela kunjungannya di KTT ASEAN Ke-35 di Thailand, tepatnya di di Impact Exhibition and Convention Center, Bangkok, Guterres juga membahas issu kemanusiaan dengan Jokowi.

Dalam kesempatan tersebut, Guterres juga menyampaikan apresiasi khusus pada Jokowi karena ikut berkontribusi pada masalah pengungsi Rohingya dan keamanan di Negara Bagian Rakhine, Myanmar.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement