REPUBLIKA.CO.ID, SRINAGAR -- Granat meledak di Kota Srinagar, Kashmir, India sehingga menyebabkan satu orang tewas dan sekitar 14 warga lainnya luka-luka, Senin (4/11). Sembilan orang yang terluka telah dilarikan ke rumah sakit.
Pejabat pemerintah India yang menolak disebut namanya mengatakan satu di antaranya dilaporkan dalam keadaan kritis akibat ledakan granat di Jalan Hari Singh High Street, pusat kota Srinagar. Dataran tinggi Kashmir, wilayah yang diperebutkan India dan Pakistan, bergejolak setelah pemerintah India mencabut otonomi dan status khusus negara bagian itu pada 5 Agustus.
Tidak hanya itu, pemerintah India juga memutus akses internet serta menahan ribuan warga Kashmir sebagai upaya mencegah unjuk rasa. Di tengah penangkapan massal itu, sejumlah kelompok garis keras di Kashmir balik membalas dengan menyerang para pekerja migran yang datang dari negara bagian lain.
Pemerintah India sempat membuka akses telekomunikasi untuk warga Kashmir beberapa minggu setelah status otonomi negara bagian itu dicabut, tetapi pada akhir September 2019, jalur komunikasi kembali diputus guna mencegah aksi protes massa. Sejauh ini, informasi mengenai Kashmir hanya dapat diperoleh dari pemerintah India.
Pewarta asing tidak diperkenankan mendatangi wilayah itu. Walaupun demikian, sekitar akhir Oktober tahun ini, delegasi parlemen Uni Eropa mendapatkan izin dari pemerintah India untuk mendatangi Kashmir dan memantau keadaan di wilayah konflik tersebut.