REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING -- Kementerian Luar Negeri China, Senin (4/11), mengatakan Presiden Xi Jinping dan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump terus berkomunikasi lewat berbagai kesempatan jelang ditekennya kesepakatan dagang.
Kesempatan dagang antara dua negara adidaya dunia itu akan berlangsung pada November 2019. Pernyataan itu disampaikan Pemerintah China saat menjawab pertanyaan awak media mengenai waktu dan tempat pertemuan antara Xi dan Trump pada bulan ini.
Trump pada Jumat memberi sinyal dia akan menandatangani perjanjian dagang dengan China di negara bagian Iowa, AS. Juru runding dari AS dan China masih berupaya menyelesaikan rancangan final perjanjian tahap satu yang bakal diteken Xi dan Trump bulan ini.
Walaupun demikian, tahapan kerja sama dua negara itu sempat terhalau oleh percekcokan antardua negara, mengingat AS meminta China segera mengeluarkan jadwal pembelian produk-produk pertanian AS.
Mulai 15 Desember, Pemerintah AS akan memberlakukan tarif impor baru untuk produk dari China seperti laptop, mainan, dan peralatan elektronik. Namun, AS dan China menunjukkan keinginan untuk bekerja sama dan membatalkan pengenaan tarif baru tersebut.