REPUBLIKA.CO.ID, KRAKOW -- Pada 6 November 1939, pasukan Jerman melaksanakan operasi dengan nama kode Sonderaktion Krakau. Operasi tersebut bertujuan menculik akademisi di sejumlah kampus di Krakow, Polandia.
Dilansir Krakow Post, mereka yang diculik adalah 144 akademisi dari Universitas Jagiellonian, 21 akademisi Universitas Teknologi, dan tiga dosen dari Universitas Ekonomi. Awalnya pemimpin Nazi unit Polandia, SS Brubob Muller memerintahkan rektor kampus untuk mengumpulkan para akademisi termasuk profesor, doktor, dan dosen.
Mereka kemudian berkumpul di ruang kuliah nomor 56 di Collegium Novum, Universitas Jagiellonian. Para akademisi wajib diperintahkan datang untuk mendengarkan pidato Muller. Namun, pidato tidak kunjung dimulai.
Mereka kemudian disandera dan dikirim ke penampungan-penampungan yang dibangun Jerman di Polandia. Operasi ini adalah salah satu upaya Jerman membasmi kaum terpelajar di Polandia semasa Perang Dunia II.
Namun, dengan dalih lain perwira Nazi mengatakan, para akademisi ditahan sebab memulai tahun ajaran sekolah tanpa izin dan sikap mereka yang bermusuhan terhadap sains Jerman. Atas operasi Nazi itu, protes internasional pun mengemuka, termasuk dari diktator fasis Italia Benito Mussolini.
Kemudian, 101 akademisi di atas usia 40 tahun dibebaskan pada Februari tahun berikutnya. Meski demikian, banyak dari mereka meninggal dan yang lainnya meninggal setelah dibebaskan.