Rabu 06 Nov 2019 09:24 WIB

Duta Besar AS Diminta Puji Trump di Twitter

Ia beberkan upaya Giuliani dan sekutu Trump lainnya untuk jatuhkannya dari jabatan.

Mayoritas rakyat AS dukung Trump lengser.
Foto: Republika.co.id
Mayoritas rakyat AS dukung Trump lengser.

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Mantan duta besar Amerika Serikat (AS) untuk Ukraina Marie Yovanovitch mengaku ia didesak mencicitkan pujian untuk Presiden Donald Trump di Twitter. Pernyataan ini terungkap dalam transkrip sidang dengarnya di hadapan panel penyelidikan pemakzulan Trump di majelis rendah parlemen atau House of Representative.

Ketua Komite Intelijen House Adam Schiff mengatakan, transkrip itu dirilis agar publik Amerika dapat melihat sendiri. Kabarnya, masih ada dua transkrip lagi yang akan segera dirilis. Sebelumnya, Partai Republik menuduh Demokrat menggelar proses penyelidikan pemakzulan dari satu sisi.

Baca Juga

"Saya terkejut," kata Yovanovitch karena diberi tahu bahwa ia harus meninggalkan posisi duta besar AS di Ukraina yang baru dijabatnya dalam hitungan bulan, yaitu sejak Mei. Yovanovitch dipanggil pulang ke AS sebelum Trump melakukan sambungan telepon dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky pada 25 Juli.

Pengacara Trump yang juga mantan wali kota New York, Rudy Giuliani, dan putra sang presiden, yaitu Donald Trump Jr, juga mengunggah kritik terhadap Yovanovitch di media sosial. "Kalau ada putra presiden mengatakan, tarik badut-badut ini- -atau apa pun sebutannya kepada saya--hal itu menyulitkan kita menjadi duta besar yang kredibel di sebuah negara," katanya dalam transkrip tersebut.

Dalam kesaksian yang dilakukan sekitar sembilan jam, Yovanovitch membeberkan upaya Giuliani dan sekutu Trump lainnya yang mencoba menjatuhkannya dari jabatan duta besar. Diplomat karier ini bersaksi ada seorang pejabat Ukraina yang memperingatkannya. "Saya harus waspada," kata Yovanovitch.

Diplomat wanita berusia 60 tahun ini menuturkan bagaimana Duta Besar AS untuk Uni Eropa (UE) Gordon Sondland mendesaknya untuk memuji Trump di Twitter. Saran itu diberikan Sondland jika Yovanovitch ingin menyelamatkan posisinya sebagai duta besar.

Berdasarkan transkrip tersebut, Yovanovitch mengatakan, saran itu berawal ketika ia meminta saran dari Sondland untuk menghadapi kritikan dari media-media konservatif dan Donald Trump Jr. "Dia mengatkaan, tahu kan, Anda harus habis-habisan atau pulang. Anda harus, tahu kan, mencicit bahwa Anda mendukung Presiden (Trump-Red)," kata Sondland yang dikutip Yovanovitch.

Sondland juga memberikan pernyataan dalam sidang dengan House. Paparan transkripnya diperkirakan akan keluar Selasa waktu AS.

Sondland merupakan pendonor besar untuk kampanye Trump. Sejumlah saksi menyatakan ia memiliki peran besar dalam kebijakan AS terkait Ukraina meskipun negara tersebut bukan bagian dari UE. (lintar satria/ap/reuters, ed: yeyen rostiyani)

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement