Rabu 06 Nov 2019 15:54 WIB

Cina dan Prancis Bukukan Kesepakatan Bisnis

Kontrak bisnis Cina dan Prancis tembus 15 miliar dolar AS.

Rep: Lintar Satria/ Red: Nur Aini
Bendera Cina.
Foto: ABC News
Bendera Cina.

REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING -- Cina dan Prancis menandatangani kontrak senilai 15 miliar dolar AS. Beijing mengatakan kesepakatan tersebut diraih saat Presiden Prancis Emmanuel Macron berkunjung ke Cina sejak Selasa (5/11) lalu.

Kesepakatan tersebut dicapai dalam bidang penerbangan, energi, dan pertanian. Hal itu antara lain masuknya 20 perusahaan Prancis untuk mengekspor unggas, daging sapi dan babi ke Cina.

Baca Juga

Dalam pernyataannya Kantor Kepresidenan Prancis, Rabu (6/11) mengatakan kedua belah pihak juga sepakat untuk memperluas protokol ekspor unggas seperti bebek, angsa, dan hati angsa yang dicapai tahun ini. Hal itu juga mencakup protokol yang memungkinkan Prancis mengekspor semen babi ke Cina.

Sementara itu, kesepakatan di bidang energi berupa MoU antara perusahaan Cina Beijing Gas Group dengan perusahaan utilitas Prancis Engie. Dua perusahaan itu berkerja sama dalam pembangunan terminal dan penyimpanan gas alam cair (LNG) di Tianjin.

Eksekutif Beijing Gas Group mengatakan kerja sama dengan Engie akan juga melibatkan perusahaan penyedia teknologi membran dari Prancis. Teknologi tersebut digunakan untuk mencegah kebocoran gas di proyek penyimpanan gas besar yang sedang Cina bangun.

Perusahaan energi Prancis yakni Total juga membentuk joint venture dengan Shenergy Group dari Cina. Mereka akan mendistribusikan LNG menggunakan truk di Delta Sungi Yangtze.

Kedua negara juga setuju untuk meraih kesepakatan pada Januari 2020 dalam proyek pembangunan pabrik pengolahan bahan bakar nuklir yang dibangun Orano atau sebelumnya disebut Areva. Cina dan Prancis sepakat untuk segera menyelesaikan pembahasan tentang lokasi dan dana proyek tersebut.

Rencana sebelumnya pabrik itu ingin dibangun di Lianyungang yang terletak di timur Provinsi Jiangsu. Tapi rencana tersebut batal karena diprotes. 

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement