Jumat 08 Nov 2019 01:15 WIB

Berapa Biaya Penyatuan Kembali Jerman Barat dan Timur?

Proses bergabungnya Jerman Timur ke Jerman Barat perlu biaya besar.

Rep: deutsche welle/ Red: deutsche welle
picture-alliance/J. Carstensen
picture-alliance/J. Carstensen

Penyatuan kembali Jerman membutuhkan biaya besar. Hal itu sudah disadari sejak awal oleh semua pihak yang terlibat dalam proses ini. Namun tidak ada yang menyangka, dana yang dibutuhkan ternyata sangat besar. Hingga kini sudah dikeluarkan biaya sekitar 2 triliun Euro, terutama untuk menunjang kondisi sosial warga di Jerman bagian timur.

Pemerintahan di Jerman Barat yang mendorong penyatuan kembali Jerman, tahun 1990 dengan ceroboh mengatakan, proses itu tidak akan menelan biaya besar dan bisa dibayar dari anggaran berjalan tanpa kenaikan pajak. Sebenarnya, para petinggi di pemerintahan sudah menyadari bahwa situasinya tidak begitu. Namun mereka tidak ingin mengagetkan para pemilih dan kehilangan suara.

Para ahli memperkirakan, dalam 25 tahun pertama penyatuan Jerman sejak 1990, sudah disalurkan dana seluruhnya 2 triliun euro untuk menunjang kehidupan sosial dan pembangunan infrastruktur di kawasan Jerman bagian timur.

Kas solidaritas untuk Jerman timur

Untuk mendanai program-program yang disebut "Aufbau Ost" (pembangunan Timur), pemerintah Jerman terpaksa menetapkan pungutan pajak baru yang disebut "pungutan solidaritas" (Solidaritätszuschlag). Semua pekerja di Jerman harus membayar pungutan baru itu.

Sebagian besar dana yang terkumpul digunakan untuk memberi tunjangan sosial kepada warga di Timur Jerman, yang standar hidupnya memang jauh di bawah standar hidup warga di Jerman Barat. Dana dari kas solidaritas ini juga dibutuhkan untuk pembangunan infrastruktur, perbaikan sarana perkotaan, pembersihan lahan dari pencemaran lingkungan dan insentif untuk perusahaan swasta agar melakukan investasi. Selain itu, Jerman juga harus melunasi utang-utang bekas negara Jerman Timur senilai 200 juta Euro.

Dana solidaritas itu, sekitar 65 persennya digunakan untuk pembayaran pensiun, bantuan sosial, tunjangan anak dan tunjangan pengangguran serta tunjangan-tunjangan lain. Karena kebanyakan perusahaan di bekas Jerman Timur tidak mampu bersaing, banyak perusahaan bangkrut dan harus ditutup. Dampaknya buruh kehilangan pekerjaan.

Curahan dana dan peluang bisnis besar

Penyaluran dana besar dari kas negara ke kawasan Jerman Timur berarti juga peluang bisnis terbuka di berbagai bidang. Yang mampu memanfaatkan situasi ini kebanyakan para pebisnis dari Jerman Barat atau Eropa Barat. Permintaan barang-barang konsumsi seperti mobil dan mebel melonjak, juga material bangunan dan konstruksi. Para investor Barat membeli kawasan pemukiman di kota-kota untuk direnovasi. Para ahli dan pengrajin bangunan setempat mendapat banyak order.

Bangkitnya sektor konstruksi dan bangunan serta merambahnya bisnis swasta berarti juga pemasukan pajak meningkat bagi pemerintahan kota dan distrik. Anggaran pemerintahan lokal juga mendapat berbagai macam tunjangan dari pemerintah pusat dan Uni Eropa.

Salah satu keuntungan lain bagi Jerman bersatu adalah turunnya anggaran pertahanan. Karena konflik perang dingin mereda, dan negara Jerman Timur yang dulu menjadi musuh besar sekarang tidak ada lagi. Perubahan politik dan situasi di Eropa Timur juga turut meredakan ketegangan dan kemungkinan perang.

Namun aliran uang yang sangat deras, tidak menjamin munculnya rasa bahagia dan aman. Banyak warga di Jerman bagian timur kehilangan pekerjaan dan hidup dari tunjangan sosial. Kaum muda pindah ke kawasan barat untuk mencari pekerjaan, banyak desa di bagian timur terbengkalai.

Ketika Jerman bersatu lagi tahun 1990, memang kebanyakan warga di Jerman Barat dan para politisi tidak mempertanyakan pungutan solidaritas yang harus mereka bayar untuk pembangunan kawasan timur Jerman. Bagi kebanyakan warga Jerman, penyatuan kembali adalah sebuah peristiwa sejarah yang membahagiakan dan patut disyukuri.

Autor: Andreas Becker (hp/as)

Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan deutsche welle. Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab deutsche welle.
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement