Jumat 08 Nov 2019 07:17 WIB

Letusan Gunung Berapi Ciptakan Pulau Baru di Kepulauan Tonga

Satu pulau yang tercipta itu tiga kali lebih besar dari pulau yang menghilang.

Rep: Dwina Agustin/ Red: Andi Nur Aminah
Letusan gunung berapi. Ilustrasi
Foto: Sciencealert
Letusan gunung berapi. Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, NUKUALOFA -- Sebuah laporan ahli geologi menyatakan, letusan gunung berapi bawah laut di kepulauan Tonga telah menenggelamkan satu pulau. Meski begitu, kejadian alam ini pun justru menciptakan satu pulau yang tiga kali lebih besar dari pulau yang menghilang.

Perwakilan dari Layanan Geologi Tonga, Taaniela Kula menyatakan, pulau baru itu diperkirakan memiliki lebar sekitar 100 meter dan panjang 400 meter. Pulau itu terletak sekitar 120 meter di barat pendahulunya yang sekarang tenggelam, yakni Pulau Lateiki.

Baca Juga

Dikutip dari theguardian, gejolak ini terjadi setelah letusan yang terjadi selama 18 hari di bawah laut bulan lalu di daerah yang rawan gempa bumi dan aktivitas vulkanik. Pulau baru ini terletak di antara Kao dan Late di gugusan pulau Pasifik di wilayah utara Ha'apai.

Tonga berada di ring of fire yang terkenal. Area aktivitas seismik yang sering terjadi di samudera Pasifik dan yang bertanggung jawab atas sekitar 90 persen gempa bumi di Bumi.

Pada akhir 2014 letusan gunung berapi bawah laut menciptakan pulau Tonga lain yang sekarang menjadi rumah bagi tanaman dan kehidupan burung. Proses letusan yang terjadi hingga awal Januari 2015 ini membuat daratan baru yang memiliki puncak mencapai 120 meter.

Pulau abu bernama Hunga Tonga-Hunga Ha'apai itu diprediksi oleh NASA akan bertahan selama enam hingga 30 tahun. Ini menjadi pulau pertama yang bertahan di era satelit modern.

NASA telah mengamati pulau itu sejak pembentukannya, melakukan pengamatan satelit resolusi tinggi bulanan menggunakan sensor optik dan radar. Mengamati Hunga Tonga-Hunga Ha'apai telah memungkinkan NASA membangun gambaran tentang bagaimana pulau-pulau baru dibentuk dan terbentuk

"Pulau-pulau vulkanik adalah beberapa bentang alam paling sederhana untuk dibuat," kata penulis pertama studi dan kepala ilmuwan pusat penerbangan ruang angkasa Goddard NASA Jim Garvin.

Pada bulan Mei 2016, para peneliti berpikir Hunga Tonga-Hunga Ha'apai hancur ketika lautan membasahi tepi tenggara dinding kawah interior, membuka danau kawah. Namun, pada bulan Juni gundukan pasir telah terbentuk dan pulau itu terus stabil sepanjang tahun.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement