Selasa 12 Nov 2019 01:20 WIB

Tuduhan Makar, Pria Vietnam Divonis 12 Tahun Penjara

Tuduhan makar karena berkontak dengan Viet Tan.

Bendera Vietnam berkibar di puncak gunung Lung Cu.
Foto: AFP
Bendera Vietnam berkibar di puncak gunung Lung Cu.

REPUBLIKA.CO.ID, HANOI—

Pengadilan di Vietnam menjatuhkan hukuman 12 tahun penjara terhadap seorang pria warga Vietnam-Australia berusia 70 tahun karena melakukan "terorisme". 

Baca Juga

Kementerian Keamanan Masyarakat Vietnam mengatakan dalam pernyataan di laman berita resminya bahwa pria tersebut, Chau Van Kham, diadili karena menjadi anggota kelompok pembela hak asasi manusia yang berpusat di Amerika Serikat, Viet Tan. 

Pernyataan itu tidak menyebut-nyebut soal putusan pengadilan. Vietnam menganggap Viet Tan sebagai lembaga "teroris".

Pernyataan Kementerian tersebut menyatakan bahwa Kham membantu pengumpulan dana untuk membiayai kegiatan-kegiatan antinegara. 

Dia juga disebutkan bergabung dalam rangkaian protes anti-Vietnam di Australia dan merekrut orang-orang untuk dijadikan anggota Viet Tan.

Pengadilan Rakyat Ho Chi Minh City juga memerintahkan agar Kham, bekas tukang roti dari New South Wales dan keturunan Vietnam, dideportasi setelah selesai menjalani masa hukumannya, kata pembela Kham, Nguyen Van Mieng.

"Dalam persidangan, Kham mengatakan ia mencintai Vietnam dan tidak punya niat untuk melakukan kegiatan terorisme di negeri ini," kata Mieng.

"Dalam proses mengeluarkan dakwaan soal terorisme terhadap dia, para jaksa terjebak dalam pemikiran bahwa dia adalah anggota Viet Tan. "

"Masa hukuman penjara bagi tahanan politik sekarang semakin lama dan lama," tambah Mieng.

Kham memasuki Vietnam dari Kamboja pada Januari tahun ini. Ketika itu, dia memberikan uang 400 dolar AS (sekitar Rp5,6 juta) kepada seorang pria bernama Nguyen Van Vien untuk mendanai operasi Vietn Tan, menurut pernyataan kepolisian.

"Ini adalah kasus sangat serius menyangkut pelanggaran keamanan nasional yang dipimpin oleh orang-orang kunci Viet Tan," bunyi pernyataan itu.

Dalam pernyataan yang diterbitkan pekan lalu, Viet Tan menganggap kasus tersebut sebagai "persidangan palsu".

"Viet Tan akan terus mendukung para pembela hak asasi manusia di lapangan. Chau Van Kham memasuki Vietnam untuk melihat langsung keadaan hak asasi manusia di negara ini," kata ketua organisasi tersebut, Do Hoang Diem, dalam pernyataan.

Kham adalah veteran Angkatan Laut di Vietnam Selatan, negara yang sekarang sudah tidak ada dan dulunya didukung Amerika Serikat.

Menurut kepolisian Vietnam, Kham mencari suaka di Malaysia setelah meninggalkan Vietnam pada 1975 dan kemudian pindah ke Australia pada 1983.

Pekan lalu, pengadilan banding di Ho Chi Minh City mengukuhkan hukuman penjara 12 tahun terhadap warga negara AS bernama Michael Nguyen, yang dinyatakan bersalah karena "berusaha menggulingkan pemerintah".

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement