Festival belanja online Cina dimulai pada tengah malam waktu setempat pada hari Minggu (11/11). Dalam satu jam pertama perusahaan Alibaba dilaporkan telah mencapai nilai 12 miliar dollar AS atau nyaris 169 triliun rupiah. Ini 32 persen lebih tinggi daripada penjualan dalam satu jam pertama tahun lalu. Satu miliar dollar AS pertama tahun ini dicapai Alibaba dalam waktu 68 detik saja.
Hari Jomblo atau Singles' Day dimulai pada tahun 1990-an oleh sejumlah mahasiswa di Cina sebagai alternatif Hari Valentin bagi orang-orang lajang. Hari ini diambil dari tanggal 11 bulan 11, yang sarat angka 1. Angka satu dianggap menjadi lambang untuk status lajang mereka.
Pada tahun 2009 Alibaba mengubah hari ini menjadi ajang belanja online dengan memberikan promosi diskon besar-besaran seperti layaknya Cyber Monday atau Black Friday di Amerika Serikat. Sejak itu platform-platform e-commerce utama Alibaba, Taobao dan Tmall, selalu mencetak rekor baru setiap tahunnya.
Pertumbuhan Ekonomi Cina yang Lemah
Kendati pemasukan tinggi bagi Alibaba, pengamat memperkirakan kenaikan tingkat penjualan tahun ini secara keseluruhan akan lebih rendah daripada tahun lalu karena semakin melemahnya industri e-commerce di Cina secara umum.
Sekarang ini perekonomian Cina mempunyai laju pertumbuhan paling lambat dalam kurun waktu 30 tahun terakhir. Dengan demikian permintaan dalam negeri memegang peranan yang sangat penting. Namun begitu banyak pelanggan menunda pembelanjaan besarnya sampai aksi diskon besar-besaran pada Singles' Day ini.
Promosi besar-besaran
Hari Jomblo tahun ini dimulai oleh sebuah pertunjukan live dengan bintang pop AS Taylor Swift di Shanghai yang diikuti oleh promosi untuk lebih dari 1000 merk. Lebih dari 200.000 merk dan 500 juta pelanggan diperkirakan ikut serta dalam ajang yang berlangsung selama 24 jam ini. Pelanggan bisa membeli berbagai produk dengan harga diskon, dari bahan makanan sampai mobil.
Dalam promosi Hari Jomblo pertama setelah pendiri Jack Ma mengundurkan diri sebagai CEO, Alibaba tahun ini juga berfokus terhadap promosi-promosi yang menargetkan wilayah-wilayah di luar kota-kota besar utama Cina. Selain itu, Alibaba juga memperluas pilihan produk-produk impornya.
Walaupun Alibaba masih mendominasi pasar, persaingan juga datang dari perusahaan-perusahaan lain seperti JD.com Inc dan Pinduoduo di Cina, serta 11thStreet dari Korea Selatan dan Qoo10 dari Singapura, yang juga memberikan promosi Hari Jomblo.
ag/na (dpa/ap/rtr)