REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengaku tidak mengikuti persidangan yang mengarah pada pemakzulannya, Kamis (14/11). Bahkan, dia menganggap pertemuan tersebut merupakan sebuah lelucon yang dilakukan lawan politiknya.
"Saya belum menyaksikan, saya belum menonton selama satu menit karena saya adalah presiden, yang jauh lebih penting sejauh yang saya ketahui," ujar Trump, dikutip dari The Guardian.
Trump pun memilih menyambut Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan yang dimulai satu jam terlambat. Persidangan yang dilakukan pun dianggap membuang waktu Erdogan yang sedang berkunjung ke negara tersebut.
"Saya lebih fokus pada perdamaian di Timur Tengah dan saya mendengar itu bohong dan dimainkan sebagai (cerita) bohong," ujar Trump
Dalam konferensi pers di Gedung Putih, Trump tetap berpendapat tuduhan penyalahgunaan kekuasaan yang dilakukannya merupakan hal palsu. Penyelenggaraan persidangan yang dilakukan pun tidak boleh dilakukan.
"Itu adalah situasi yang disebabkan oleh orang-orang yang seharusnya tidak membiarkannya terjadi," kata Trump.
Hingga saat ini, Trump masih merasa penasaran dengan keberadaan pelapor tentang percakapan yang dilakukannya bersama Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky. Dia menyatakan, semua informasi diberikan pelapor merupakan data yang salah dan tetap berkeyakinan panggilan itu merupakan sesuatu yang tepat.
Trump pun berjanji akan merilis panggilan dengan Zelensky. Meski dia tidak memberikan rincian waktu yang tepat untuk memberikan kepada publik.
Selain Trump, Gedung Putih dan sekutunya berusaha menganggap sidang yang berlangsung membosankan dan tidak relevan. Sekretaris pers Stephanie Grisham dan putra Trump, Eric, keduanya menganggap itu membosankan. Eric menambahkan "#Snoozefest" dalam kicauan di Twitter.