Sabtu 16 Nov 2019 23:08 WIB

Serangan Israel Kini Targetkan Hamas

Serangan Israel diklaim sebagai balasan atas tembakan roket ke Israel.

Rep: Fergi Nadira B/ Red: Andri Saubani
Roket diluncurkan dari Jalur Gaza menuju Israel, Rabu (13/11). Pesawat Israel menyerang sasaran Jihad Islam di seluruh Jalur Gaza.
Foto: AP Photo/Khalil Hamra
Roket diluncurkan dari Jalur Gaza menuju Israel, Rabu (13/11). Pesawat Israel menyerang sasaran Jihad Islam di seluruh Jalur Gaza.

REPUBLIKA.CO.ID,GAZA STRIP - Serangan Israel kembali terjadi di Jalur Gaza, Sabtu (16/11) waktu setempat. Israel mengklaim serangan roket dari wiayah yang dikepung itu sebagai tanggapan tembakan roket ke Israel. Menyusul serangkaian pertempuran yang menewaksan puluhan warga Palestina.

Dilansir laman Aljazirah, militer Israel mengatakan, serangannya padapagi hari tidak menargetkan kelompok Jihad Islam Palestina. Namun, menargetkan lokasi milik Hamas yang mengelola Jalur Gaza. Kendati demikian, tidak ada komentar langsung oleh Hamas.

Serangan udara ini menandai pertama kalinya Hamas menjadi sasaran sejak eskalasi yang dimulai Selasa dengan target bidikan komandan tertinggi Jihad ISlam Palestina Abu al-Atta. Jihad Islam merupakan kelompok terkuat kedua di daerah Gaza setelah Hamas.

Pembunuhan terhadap al-Atta dalam serangan yang menargetkan rumahnya memicu serangan roket balasan dari Jihad Islam ke pihak Israel. Setelah dua hari kekerasan yang menewaskan 34 warga Palestina, gencatan senjata disepakati Kamis, tapi goyah.

Gejolak dari kedua belah pihak tetap memanas hingga kini. Dalam sebuah pernyataan Sabtu, tentara Israel mengatakan, pihaknya menyerang sasaran Hamas. Hal itu dilakukan Israel, katanya, sebab dua roket ditembakkan dari Jalur Gaza menuju wilayah Israel dan dicegat oleh pertahanan udara.

Sumber-sumber keamanan Palestina mengatakan bahwa serangan Israel ditujukan ke dua situs Hamas di utara wilayah itu. Wilayah tersebut merupakan tempat dua juta warga Palestina hidup di bawah blokade yang dilakukan oleh Israel dan Mesir selama lebih dari 10 tahun.

Koresponden Aljazirah di Gaza, Harry Fawcett  mengatakan penargetan situs-situs milik Hamas menandai perubahan dalam strategi Israel dalam putaran pertempuran terbaru ini. "Hamas, sementara mendukung Jihad Islam secara verbal dan membuat pernyataan solidaritas, belum bergabung dalam serangan roket itu sendiri," katanya.

"Mungkin ini merupakan indikasi bahwa Israel percaya bahwa serangan terbaru ini memang datang dari Hamas, jadi kami akan menunggu untuk melihat apa implikasi dari hal itu pada gencatan senjata di masa depan," ujarnya menambahkan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement