Senin 18 Nov 2019 10:03 WIB

Dilanda Demonstrasi, Iran Batasi Akses Internet

Akses internet Iran dibatasi selama 24 jam ke depan.

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Ani Nursalikah
Sebuah stasiun pengisian bahan bakar hangus dibakar demonstran yang menentang kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) di Teheran, Iran, Ahad (17/11).
Foto: Abdolvahed Mirzazadeh/ISNA via AP
Sebuah stasiun pengisian bahan bakar hangus dibakar demonstran yang menentang kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) di Teheran, Iran, Ahad (17/11).

REPUBLIKA.CO.ID, TEHERAN -- Iran telah membatasi akses internet di negaranya. Hal itu dilakukan saat negara tersebut tengah dilanda gelombang demonstrasi akibat kenaikan harga minyak.

"Akses internet telah dibatasi semalam dan selama 24 jam ke depan," kata seorang sumber di Kementerian Informasi dan Telekomunikasi Iran pada Ahad (17/11) dilaporkan kantor berita ISNA, dikutip laman Al Araby.

Baca Juga

Dia mengatakan keputusan itu dibuat oleh Dewan Keamanan Nasional Tertinggi Iran. Hal tersebut kemudian dikomunikasikan pada penyedia layanan internet.

Netblocks, sebuah situs yang memantau layanan daring mengatakan pada Sabtu (16/11) lalu jaringan internet di Iran tak dapat diakses. Pembatasan akses internet dilakukan setelah televisi pemerintah menuding media lokal berupaya menggunakan berita dan video palsu untuk membesar-besarkan aksi demonstrasi yang sedang berlangsung di sana.

Pada Ahad lalu, pemimpin tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei menyetujui kenaikan harga BBM sebesar 50 persen, yang sebelumnya 10 ribu riyal per liter menjadi 15 ribu riyal per liter. Hal itu seketika menyulut aksi massa. Mereka menolak dan menentang kebijakan tersebut.

Bentrokan antara pasukan keamanan dan polisi antihuru-hara tak terhindarkan, baik di Teheran maupun kota-kota lainnya. Satu orang telah dilaporkan tewas di kota tenggara Sirjan.

Khamenei menyalahkan lawan dan musuh Iran atas terjadi kerusuhan di negaranya. "Beberapa orang tak diragukan khawatir dengan keputusan (kenaikan harga BBM) ini. Tapi sabotase dan pembakadan dilakukan oleh para berandal, bukan rakyat kami," ujarnya.

"Kontra-revolusi dan musuh-musuh Iran selalu mendukung sabotase serta pelanggaran keamanan dan terus melakukannya. Sayangnya beberapa masalah disebabkan, sejumlah orang kehilangan nyawa dan beberapa pusat hancur," ucap Khamenei.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement