REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW -- Presiden Rusia Vladimir Putin sedang merencanakan melakukan kunjungan kenegaraan ke Mesir. Dia dijadwalkan mengunjungi Kairo tahun depan.
"Kami menjalin kontak dengan rekan-rekan Mesir kami mengenai persiapan untuk kunjungan presiden kami karena (Rusia dan Mesir) benar-benar setuju untuk mengadakan KTT setiap tahun, pada kenyataannya dua kali setahun, di Rusia dan Mesir," kata Utusan Rusia untuk Timur Tengah dan Afrika Mikhail Bogdanov pada Senin (18/11), dikutip laman kantor berita Rusia, TASS.
Menurut dia, akan diadakan pertemuan di Mesir tahun depan. "Kunjungan ini akan menandai perkembangan penting dalam kemitraan strategis kami dengan Mesir," ujar Bogdanov.
"Ada peristiwa penting di depan sejauh hubungan bilateral berjalan. Rekan-rekan Mesir kami akan datang dengan berbagai pilihan. Saya pikir kita akan menetapkan waktu dan tempat untuk pertemuan, yang akan nyaman bagi kedua pemimpin," kata Bogdanov.
Pada Oktober lalu, Presiden Mesir Abdel Fattah al-Sisi mengundang Putin mengunjungi negaranya. Putin diundang untuk menghadiri acara peletakan batu pertama pembangkit listrik tenaga nuklir yang dibangun Rusia di negara tersebut.
Juru bicara Kremlin Dmitry Peskov kemudian mengatakan bahwa kunjungan Putin akan dipertimbangkan melalui saluran diplomatik. Rusia dan Mesir menandatangani perjanjian antar-pemerintah untuk membangun pembangkit listrik tenaga nuklir bernama El Dabaa pada November 2015.
Fasilitas yang terdiri dari empat reaktor VVER-1200 akan dibangun di kota El Alamein di pantai utara Mesir. Reaktor pertama akan dioperasikan pada 2026. Pekerjaan konstruksi diharapkan dapat rampung pada 2029.