REPUBLIKA.CO.ID, PALESTINA -- Israel menutup akses Masjid Al-Rasasi di Yerusalem, Palestina, Rabu (20/11). Penutupan akses itu dilakukan hingga enam bulan dan belum ada kepastian pengembalian akses tersebut kembali.
Dilansir dari Yeni Safak, masjid yang terletak di dekat Masjid Al-Aqsa yang merupakan situs tersuci ketiga di Islam tersebut ditutup selama enam bulan dengan alasan bahwa sebagiannya digunakan sebagai kantor Otoritas Endowmen Keagamaan Yordania yang dikelola Yordania.
Tak hanya akses masjid Al-Rasisi, kantor-kantor televisi negara Palestina dan Direktorat Pendidikan Nasional Palestina di Yerusalem Timur juga ditutup selama enam bulan menyusul serangan oleh polisi Israel pada hari sebelumnya.
Israel diketahui menduduki Yerusalem Timur, tempat Al-Aqsa berada, selama Perang Timur Tengah sejak 1967. Sejak itu, Israel secara barbar mencaplok seluruh kota pada tahun 1980 dan mengklaimnya sebagai ibu kota. Hal itu merupakan sebuah langkah yang tidak pernah diakui oleh masyarakat internasional hingga hari ini.
Aktivis dan relawan Indonesia di Jalur Gaza Abdullah Onim menyampaikan, hingga saat ini warga Palestina kerap berjaga-jaga atas tedjadinya gencatan senjata. Beberapa waktu lalu, kata dia, gencatan senjata sempat terjadi antara warga Palestina dengan tentara Israel namun hal itu tak berlangsung lama.
"Kondisi sudah berangsur kondusif meski warga juga masih terus jaga-jaga," kata pria yang kerap disapa Bang Onim ini.