Jumat 22 Nov 2019 14:21 WIB

AS Prihatin Atas Upaya Cina Pengaruhi Pilpres Taiwan

Cina meningkatkan tekanan atas Taiwan jelang pemungutan suara pada Januari

Rep: Antara/ Red: Christiyaningsih
Bendera Taiwan
Foto: cnreviews.com
Bendera Taiwan

REPUBLIKA.CO.ID, TAIPEI-- Amerika Serikat (AS) prihatin dengan upaya Cina untuk memengaruhi pemilihan presiden mendatang di Taiwan, kata seorang pejabat senior AS di Taiwan pada Jumat (22/11). Cina meningkatkan tekanan atas pulau berpemerintahan sendiri itu menjelang pemungutan suara pada Januari.

Brent Christensen, Duta Besar de facto AS untuk Taiwan, mengatakan kepada wartawan Taipei sebagaimana dilaporkan Reuters tentang upaya Cina yang menjadi keprihatinan buat Amerika Serikat.

Baca Juga

Taiwan telah mencela Cina karena berusaha mencampuri proses demokrasinya sebelum pemilihan umum 11 Januari untuk memilih presiden dan anggota dewan legislatif. Termasuk mengirim grup kapal induk untuk berlayar melalui Selat Taiwan pada Ahad.

Menteri pertahanan Cina pada Senin (18/11) mengatakan bahwa penyelesaian "masalah Taiwan" merupakan kepentingan nasional terbesar Cina. Menurutnya tidak ada kekuatan yang dapat mencegah "reunifikasi" Cina.

Langkah pemisahan akan menemui kegagalan, kata Menteri Pertahanan Wei Fenghe saat pembukaan Forum Xiangshan di Beijing. Forum itu dirancang Cina sebagai tanggapan terhadap forum keamanan Shangri-La Dialogue di Singapura.

Ketegangan antara Cina dan Taiwan meningkat menjelang pemilihan presiden di Taiwan pada Januari. Taiwan merupakan masalah wilayah paling sensitif buat Cina.

Cina menganggap Taiwan sebagai wilayahnya, yang memisahkan diri dan akan ditempatkan di bawah pemerintahan Beijing, jika perlu dengan kekerasan. Sikap Cina itu merupakan pesan yang kembali ditegaskan oleh Presiden Xi Jinping awal tahun ini.

Pasukan Nasionalis yang menelan kekalahan kabur ke Taiwan pada 1949 pada akhir perang saudara dengan Komunis. Republik Rakyat Cina tidak pernah memerintah Taiwan, yang rakyatnya tak sudi dipimpin oleh Beijing yang otokratis.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement