Jumat 22 Nov 2019 19:00 WIB

PM Australia Bantah Kebijakan Iklimnya Sebabkan Kebakaran

PM Australia tegaskan pemerintahannya berbuat banyak atasi pemanasan global

Rep: Dwina Agustin/ Red: Christiyaningsih
 Perdana Menteri Australia Scott Morrison berbicara kepada media saat konferensi pers di Kirribilli House di Sydney, Australia, Jumat (15/3).
Foto: EPA-EFE/Peter Rae
Perdana Menteri Australia Scott Morrison berbicara kepada media saat konferensi pers di Kirribilli House di Sydney, Australia, Jumat (15/3).

REPUBLIKA.CO.ID, SYDNEY -- Perdana Menteri Australia Scott Morrison membantah kebijakan perubahan iklimnya telah menyebabkan kebakaran hutan. Dia menegaskan pemerintahnya telah berbuat cukup banyak untuk mengatasi pemanasan global.

"Melakukan bagian kami sebagai bagian dari respons terhadap perubahan iklim," ujar Morrison merujuk pada tindakan yang diambil Australia yang melihat itu sebagai masalah global.

Baca Juga

Australia dinilai telah melakukan bagian yang tepat untuk masalah pemanasan global. Padahal pemadam kebakaran telah mengikuti krisis di empat negara bagian saat suhu ekstrem dan angin kencang memicu kebakaran di daerah baru dan membuat kondisi yang tidak pernah terjadi sebelumnya.

"Anggapan tentang pembentukan atau Australia yang menyumbang 1,3 persen dari emisi dunia, berdampak langsung pada peristiwa kebakaran spesifik, apakah itu di sini atau di tempat lain di dunia, yang tidak membuahkan terhadap bukti ilmiah yang kredibel,"katanya kepada radio ABC. Komentar itu muncul setelah Morrison memilih bungkam selama beberapa pekan tentang hubungan antara perubahan iklim dan kebakaran.

Kota terbesar di Australia, Sydney, berpolusi berbahaya yang disebabkan oleh asap. Kondisi ini sekali lagi memaksa anak-anak sekolah untuk tetap di dalam rumah. Kendati demikian Morrison tetap menolak memberikan perintah untuk melakukan tindakan.

Dikutip dari Al Jazeera, para ilmuwan, mantan kepala pemadam kebakaran, dan penduduk yang bersentuhan langsung dengan kebakaran hutan semuanya menarik hubungan antara kebakaran dan perubahan iklim. Kekeringan, kondisi musim yang tidak sesuai musim panas, kering dan berangin, telah memicu kebakaran yang belum pernah terjadi sebelumnya. Para ilmuwan percaya banyak dari faktor-faktor itu diperburuk oleh kenaikan suhu global.

Morrison menghadapi seruan untuk memangkas emisi gas rumah kaca dan menggerakkan negara itu dengan cepat menuju energi terbarukan. Desakan ini menimbulkan debat sensitif mengingat industri bahan bakar fosil Australia yang menguntungkan.

Australia telah berkomitmen untuk target iklim yang disepakati secara global dalam membantu membatasi pemanasan global. Namun, emisinya terus meningkat dan target hanya dipenuhi dengan penggunaan beberapa penghitungan pembuatan karbon.

Lebih dari 110 kebakaran masih menyala di New South Wales dan Queensland. Sementara di Australia Selatan lebih dari 40 kebakaran terjadi dengan ibukota negara bagian, Adelaide, juga telah diselimuti kabut asap.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement