REPUBLIKA.CO.ID, CARACAS -- Pemimpin oposisi Venezuela Juan Guaido tidak berhasil mempertahankan jumlah massa yang turun di jalan. Berangsur-angsur jumlah demonstran yang menuntut Presiden Nicolas Maduro menurun.
Tingkat partisipasi yang rendah di demonstrasi dan beberapa unjuk rasa karena peserta mengakui kelelahan dengan transportasi umum yang tidak berfungsi. Mereka pun kekurangan daya dan air serta menghadapi hiperinflasi yang melumpuhkan negara.
"Kapasitas untuk mobilisasi telah menurun dan kami menyadarinya, ini adalah pesan untuk semua warga Venezuela bahwa kami membutuhkan mereka," kata pemimpin mahasiswa di Universitas Pusat Venezuela Estefania Cervo.
Pekan lalu pun, Guaido telah meminta para pendukung untuk mengadakan demonstrasi jalanan tanpa henti melawan Maduro. Permintaan itu pun ternyata tidak cukup ampuh mengumpulkan banyak orang untuk kembali turun ke jalan.
Demonstrasi terbaru hanya melibatkan beberapa ratus siswa yang berakhir tanpa bentrokan dengan pasukan keamanan. Meskipun kehadiran polisi dan barikade berat dikerahkan untuk mencegah pedemo mencapai Departemen Pertahanan seperti yang direncanakan.
Demonstrasi oleh para guru dan perawat di awal pekan yang cukup menarik perhatian melibatkan hanya sebagian kecil saja. Mereka menyelesaikan unjuk rasa dengan cepat.
Guaido pada bulan Januari meminta konstitusi untuk menjadikannya presiden sementara. Permintaan itu diajukan setelah menyatakan pemilihan ulang tahun 2018 sebagai penipuan dan dia berhasil mendapatkan pengakuan internasional yang luas. Para simpatisan oposisi terus mendukung Guaido, tetapi, banyak yang mengatakan mereka kecewa karena Maduro tetap berkuasa.
Popularitas Guaido telah turun menjadi 42,1 persen pada November dari 56,7 persen pada Mei. Seorang penasihat Guaido mengakui, suara mereka lebih kecil daripada awal tahun ini. Namun, itu adalah bagian dari strategi bertahap untuk membangun demonstrasi setelah jeda beberapa bulan.
"Kami sedang melanjutkan mobilisasi jalanan yang merupakan elemen fundamental dari tekanan terhadap kediktatoran," ujarnya, dikutip dari Reuters.