Sabtu 23 Nov 2019 13:12 WIB

Perusahaan Kopi Swiss Dapat Penghargaan dari Indonesia

Blaser Coffee AG mengimpor beragam kopi Indonesia untuk dipasarkan di swalayan Swiss

Rep: Antara/ Red: Christiyaningsih
Biji kopi.
Foto: Republika/Tahta Aidilla
Biji kopi.

REPUBLIKA.CO.ID, BERN -- Kedutaan Indonesia di Bern menyerahkan Primaduta Award 2019 ke perusahaan kopi Swiss, Blaser Coffee AG. Blaser Coffee AG telah mengimpor beragam kopi Indonesia untuk dipasarkan di berbagai toko swalayan di negara itu.

Duta Besar RI Bern Muliaman Hadad menyerahkan Primaduta Award kepada pimpinan Blaser di Bern. Acara dihadiri oleh sejumlah anggota koperasi kopi dari Bali, delegasi Kementerian Koperasi dan UKM, serta Duta Besar RI di WTO dan Atase Perdagangan RI di Jenewa

Baca Juga

Primaduta Award biasanya diberikan di sela-sela penyelenggaraan Trade Expo Indonesia atau TEI. Keterangan pers yang diterima Antara London pada Jumat (23/11) menyebutkan tahun ini Primaduta Awards diberikan kepada 45 perusahaan dari 31 negara.

Blaser Coffee AG merupakan perusahaan asal Swiss yang bergerak di bidang kopi. Perusahaan ini menjual kopi asal Indonesia yaitu Kopi Gayo yang berasal dari Aceh dan kopi Sumatera Utara untuk dipasarkan di berbagai toko swalayan Swiss. Selain itu, Blaser juga memiliki kepedulian yang tinggi terhadap lingkungan hidup dan satwa di Indonesia. Hal ini dibuktikan melalui keterlibatannya dalam proyek yang dinamakan Orang Utan Coffee Project di Sumatera.

Proyek ini adalah kerja sama dengan beberapa lembaga swadaya masyarakat Swiss dan pemerintah Indonesia. Tujuannya adalah membantu petani kopi lokal mengelola perkebunannya secara berkelanjutan tanpa merusak hutan. Sebagian hasil penjualan kopi juga disisihkan untuk perlindungan orang utan.

“Tidak banyak perusahaan yang memiliki kepedulian terhadap lingkungan hidup sehingga memang Blaser layak mendapatkan Primaduta Award 2019 ini," kata Muliaman Hadad saat menyampaikan penghargaan.

Kopi adalah adalah salah satu komoditi ekspor andalan Indonesia ke Swiss karena mempunyai permintaan yang terus meningkat. Lebih dari 70 persen perdagangan kopi dunia terjadi di Swiss yang tidak hanya sebagai hub perdagangan kopi tapi juga produsen produk kopi.

Ekspor kopi Indonesia ke Swiss mengalami peningkatan setiap tahun. Tahun 2018 ekspor kopi Indonesia ke Swiss mencapai 15 juta dolar AS naik dibandingkan tahun 2017 sebesar 13 juta dolar AS.

Terpilihnya Blaser Coffee AG sebagai salah satu penerima Primaduta Awards 2019 menjadi momentum setelah penandatanganan perjanjian Indonesia-EFTA Comprehensive Economic Partnership Agreement (IE – CEPA) antara Indonesia dan negara EFTA, di mana Swiss anggotanya.

“Dengan ditandatanganinya IE-CEPA tahun lalu, terdapat peluang ekonomi besar yang harus dimanfaatkan oleh Indonesia maupun Swiss. Semoga ke depan akan lebih banyak lagi perusahaan Swiss yang dapat mengikuti contoh Blaser Coffee AG,” ujar Muliaman.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement