Selasa 26 Nov 2019 22:56 WIB

2 Serangan Granat di Lokasi Berbeda Kashmir Picu Korban Jiwa

Serangan granat kerap terjadi di Kashmir.

Prajurit Paramiliter India memeriksa tas seorang pria yang mengendarai skuter saat jam malam di Srinagar, Kashmir yang dikuasai India, Kamis (8/8).
Foto: AP Photo/Dar Yasin
Prajurit Paramiliter India memeriksa tas seorang pria yang mengendarai skuter saat jam malam di Srinagar, Kashmir yang dikuasai India, Kamis (8/8).

REPUBLIKA.CO.ID, SRINAGAR— Dua peristiwa serangan dengan granat yang diduga dilakukan kombatan di Kashmir wilayah India pada Selasa menewaskan dua orang dan melukai delapan orang lainnya, menurut keterangan kepolisian.

Kedua korban meninggal yang merupakan pejabat pemerintah dan anggota dewan desa, serta empat orang korban luka dalam sebuah peristiwa ledakan granat di distrik Anantnag, Kashmir bagian selatan itu tengah menggelar rapat terkait keluhan masyarakat.

Baca Juga

Pemerintah India di bawah Perdana Menteri Narendra Modi mengubah status Jammu dan Kashmir menjadi dua teritori yang dikontrol secara federal dengan alasan bahwa peraturan khusus untuk wilayah tersebut menghalangi pembangunannya dan memicu gerakan separatis.

Namun langkah itu ditentang masyarakat Jammu dan Kashmir, yang wilayahnya diklaim India dan Pakistan secara keseluruhan namun di bawah pemerintahan masing-masing negara di bagian-bagian tertentu. "Program 'Kembali ke Desa' harus usai ketika sebuah granat dilemparkan oleh para kombatan,” ujar petugas kepolisian, Altaf Khan seperti dilansir dari Reuters.

Sebelum peristiwa itu, pada hari yang sama sebuah serangan granat lainnya terjadi di wilayah Saderbal, Srinagar, dan melukai empat orang, menurut keterangan seorang pejabat polisi yang menolak disebut namanya.

Pada Senin malam, pasukan keamanan telah menyudutkan dua orang kombatan dari kelompok Hizbul Mujahideen di distrik Pulwama, Kashmir bagian selatan, dan menewaskan satu di antaranya usai kontak senjata.

Sementara satu kombatan lainnya ditembak mati pada Selasa dini hari, kata pejabat tentara India. “Kami menerima laporan bahwa teroris mengancam masyarakat lokal dan kami melancarkan operasi,” ujar Mayor Jenderal Anindya Sengupta.  

 

sumber : Antara/Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement