REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengatakan ia akan menunjuk kartel narkoba Meksiko sebagai teroris karena peran mereka dalam penyeludupan narkoba dan manusia.
"Mereka akan ditunjuk, saya sudah mengerjakan itu untuk 90 hari terakhir, Anda tahu penunjukan tidak mudah, Anda harus melalui sebuah proses, dan kami baik dalam proses itu," kata Trump dalam wawancaranya dengan Bill O’Reilly, Rabu (27/11).
Dalam hukum AS, ketika sebuah kelompok dimasukkan ke dalam daftar organisasi teroris, maka ilegal bagi masyarakat di AS mendukung kelompok itu. Anggotanya tidak boleh masuk ke AS dan mungkin akan dideportasi.
Lembaga keuangan yang mengetahui dana mereka terhubungan dengan kelompok itu harus memblokir uangnya. Mereka juga harus memberitahu Departemen Keuangan AS.
Pemerintah Meksiko belum menanggapi permintaan komentar tentang hal ini. Menteri Luar Negeri Meksiko Marcelo Ebrard mengatakan tidak mengharapkan AS akan melakukan langkah seperti itu.
Pada awal bulan ini Trump menawarkan bantuan ke Meksiko melalui media sosial Twitter. "Untuk perang terbuka dengan kartel narkoba dan menyingkirkan mereka dari muka bumi," cicit Trump.
Proposal untuk memasukkan kartel narkoba Meksiko sebagai teroris muncul setelah sembilan orang warga Amerika dibunuh di utara Meksiko. Pihak berwenang Meksiko mengatakan mungkin pelaku salah mengidentifikasi korban.