Rabu 27 Nov 2019 19:30 WIB

Malaysia Peringatkan Operasi ISIS Beralih ke Asia Tenggara

Mendagri Malaysia Muhyiddin Yassin memperingatkan kemungkinan beralihnya operasi ISIS

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Christiyaningsih
Kamp pengungsian Al-Hol di Hassakeh, Suriah yang menampung keluarga anggota militan ISIS.
Foto: Reuters
Kamp pengungsian Al-Hol di Hassakeh, Suriah yang menampung keluarga anggota militan ISIS.

REPUBLIKA.CO.ID, KUALA LUMPUR -- Menteri Dalam Negeri Malaysia Muhyiddin Yassin memperingatkan tentang kemungkinan beralihnya operasi teror kelompok ISIS dari Timur Tengah ke Asia Tenggara. Menurutnya hal itu bisa saja terjadi mengingat pemimpin mereka Abu Bakar al-Baghdadi telah tewas.

"Kami percaya bahwa kematian al-Baghdadi akan membuka babak lain dalam operasi teror ISIS. Setelah kehilangan banyak wilayahnya di Suriah dan Irak, ISIS juga mencari pangkalan baru," kata Muhyiddin pada Rabu (27/11).

Baca Juga

Dia mengungkapkan kepolisian dan otoritas Malaysia telah menggagalkan 25 serangan yang direncanakan ISIS di negaranya. Sebanyak 512 orang yang diduga terafiliasi ISIS telah ditangkap selama enam tahun terakhir.

Muhyiddin menyatakan negaranya akan tetap waspada dan siaga terhadap ancaman yang ditimbulkan para mantan anggota ISIS yang kembali. Sebab mereka dapat menyebarkan ideologi ekstremisme secara daring atau melakukan serangan tunggal.

Pada Oktober lalu, Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengumumkan kematian al-Baghdadi. Dia tewas saat AS menggelar operasi militer di barat laut Suriah, tepatnya di Barisha. Menurut Trump pasukan AS membunuh sejumlah besar milisi ISIS dalam serangan tersebut

Trump mengatakan al-Baghdadi terperangkap di sebuah terowongan buntu bersama tiga anaknya. Dia kemudian memutuskan meledakkan dirinya sendiri dengan bom rompi.

Menurut Trump keberhasilan operasi di Barisha dapat tercapai berkat bantuan Rusia dan Irak. Dia mengucapkan terima kasih atas kerja sama kedua negara itu.

Sejumlah sumber di Pentagon mengungkapkan bahwa jasad al-Baghdadi telah ditenggelamkan di laut. Namun mereka tak menjelaskan secara terperinci mengenai hal itu.

Tak dirilisnya bukti visual jasad al-Baghdadi telah memantik kecurigaan bahwa dia memang belum tewas. Sebab sebelumnya dedengkot ISIS itu telah beberapa kali dikabarkan terbunuh namun laporan tersebut terbukti keliru.

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement