Kamis 28 Nov 2019 18:35 WIB

Media Cina Rilis Rekaman Sidang Mata-Mata

Media pemerintah China telah merilis rekaman persidangan mata-mata

Rep: Antara/ Red: Christiyaningsih
Bendera China.
Foto: Pixabay
Bendera China.

REPUBLIKA.CO.ID, SHANGHAI -- Media Pemerintah Cina telah merilis rekaman persidangan mata-mata. Media itu menyebut rekaman membuktikan seorang pembelot China yang mencari suaka di Australia adalah penjahat yang dihukum dengan sejarah penipuan.

Laporan media Australia mengatakan pembelot itu, yang bernama Wang Liqiang, telah memberikan informasi kepada intelijen Australia. Informasi yang ia berikan adalah tentang campur tangan politik China di Hong Kong dan Australia. Dia juga membeberkan rencana Beijing untuk mengganggu pemilihan presiden di pulau Taiwan tahun depan.

Baca Juga

Akan tetapi polisi China mengklaim Wang adalah pria pengangguran dari provinsi Fujian di tenggara yang dinyatakan bersalah atas penipuan pada 2016. Dia juga membawa paspor palsu dan dokumen penduduk Hong Kong.

The Global Times, sebuah tabloid yang dijalankan oleh Partai Komunis yang berkuasa, merilis rekaman itu di akun Weibo pada Rabu malam (27/11) mengatakan Wang telah menjadi alat baru bagi Barat untuk mencoreng China.

Rekaman itu, yang dikatakan berasal dari Oktober 2016, menunjukkan seorang pria yang diidentifikasi sebagai Wang Liqiang. Ia mengaku melakukan penipuan dan meminta keringanan hukuman kepada pengadilan dengan mengatakan ia memiliki 'kesadaran hukum yang lemah'.

The Global Times mengatakan pada Kamis Wang telah melanjutkan 'kegiatan penipuannya' di luar negeri, 'mengarang serangkaian cerita palsu yang menaungi China yang didukung oleh spekulasi media Barat'. "Semua bukti menunjuk pada fakta bahwa Wang hanyalah seorang penipu yang menyemprotkan omong kosong dan mencampuradukkan hitam dan putih," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement