REPUBLIKA.CO.ID, BAGHDAD -- Sebanyak 28 pengunjuk rasa ditembak mati pasukan keamanan Irak, Kamis (28/11). Kekerasan terjadi setelah para demonstran menyerbu dan membakar konsulat Iran.
Dilaporkan kantor berita Reuters, setidaknya 24 orang tewas ketika tentara menembaki demonstran yang memblokir sebuah jembatan di kota selatan Nassiriya sore harinya. Sumber medis mengatakan belasan lainnya mengalami luka.
Empat orang lainnya meninggal di ibu kota Irak, Baghdad. Di sana pasukan keamanan juga melepaskan tembakan dengan amunisi langsung dan peluru karet terhadap para demonstran di dekat jembatan di atas sungai Tigris.
Insiden kali ini menandai salah satu hari paling berdarah sejak unjuk rasa dimulai awal Oktober lalu. Para pengunjuk rasa menuntut korupsi yang tak terbendung. Di Najaf, konsulat Iran dibakar. Para mengunjuk rasa menuduh pemerintah Irak berbalik melawan rakyat sendiri dalam membela Iran.