Sabtu 30 Nov 2019 14:50 WIB

Vietnam Terima Jenazah WN dalam Truk di London

23 jasad korban tiba di Bandara Noi Ba di Hanoi pada Sabtu, tujuh dikremasi di London

Pemakaman jenazah warga Vietnam yang ditemukan dalam truk di London.
Foto: AP Photo/Hau Dinh
Pemakaman jenazah warga Vietnam yang ditemukan dalam truk di London.

REPUBLIKA.CO.ID, HANOI -- Jenazah dari 39 warga negara Vietnam yang ditemukan tewas di sebuah truk dekat London pada Oktober lalu dibawa ke Vietnam. Ini menutup kisah tragis yang menghancurkan masyarakat perdesaan di negara Asia Tenggara tersebut.

Sebanyak 23 jasad korban tiba di Bandara Noi Ba di Hanoi pada Sabtu (30/11) pagi, kata pejabat pemerintah daerah. Tujuh jasad dikremasi terlebih dahulu di Inggris sebelum dipulangkan, menurut Kantor Berita Vietnam.

Baca Juga

Pada Rabu, 16 jasad pertama dipulangkan ke kampung halaman mereka di Vietnam tengah-utara. Jasad-jasad itu disambut oleh para kerabat dan rekan mereka sambil memegang mawar putih. 

Penemuan puluhan jasad di bak belakang truk berpendingin setelah diselundupkan ke Inggris menyoroti perdagangan ilegal, yang mengirimkan warga miskin Asia, Afrika dan Timur Tengah ke Barat melalui perjalanan berbahaya.

photo
Pemakaman jenazah warga Vietnam yang ditemukan dalam truk di London. AP Photo/Hau Dinh

Kepolisian Vietnam mengamankan 10 orang terkait dengan kematian tersebut. Pada Senin sopir truk asal Inggris itu mengaku berencana membantu migrasi ilegal.

Di Vietnam prospek pekerjaan yang buruk, bencana lingkungan dan iming-iming dengan imbalan uang semuanya menjadi faktor untuk mendorong orang-orang meninggalkan daerah asalnya.

Nguyen Dinh Gia, ayah korban Nguyen Dinh Luong mengatakan putranya meninggalkan rumah untuk pergi Inggris dengan mengharapkan kehidupan yang lebih baik. "Bagaimana bisa saya menggambarkan betapa besar kehilangan ini bagi keluarga saya, namun dengan kembalinya jasad putra saya sedikit membantu m

photo
Pemakaman jenazah warga Vietnam yang ditemukan dalam truk di London. AP Photo/Hau Dinh

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement