Senin 02 Dec 2019 14:00 WIB

Trump Berbicara dengan Netanyahu Bahas Iran

Presiden AS Donald Trump bicara soal Iran dengan PM Israel Benjamin Netanyahu

Rep: Fergi Nadira/ Red: Christiyaningsih
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu.
Foto: Amir Cohen/Pool Photo via AP
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu.

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON - Presiden Amerika Serikat (AS) dilaporkan berbicara dengan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu, Ahad (1/12) waktu setmpat. Gedung Putih mengatakan dalam sebuah pernyataan singkat bahwa keduanya membicarakan soal Iran.

"Para pemimpin membahas ancaman dari Iran serta masalah-masalah bilateral dan regional penting lainnya," kata pernyataan Gedung Putih dikutip laman kantor berita Reuters, Senin (2/12).

Baca Juga

Keduanya berbicara terakhir pada 19 November lalu. Saat itu, Netanyahu berterima kasih kepada presiden Trump atas keputusan Trump menolak pendapat hukum Departemen Luar Negeri AS soal permukiman Tepi Barat itu ilegal.

Dilansir Time of Israel, Netanyahu dilaporkan gelisah karena keengganan Trump untuk melawan agresi Iran. Seruan itu pun muncul pada hari di mana Netanyahu mengecam negara-negara Eropa sebab berusaha menghindari sanksi AS terhadap Iran.

"Sementara rezim Iran membunuh rakyatnya sendiri, negara-negara Eropa bergegas untuk mendukung rezim yang sangat mematikan itu," kata Netanyahu dalam sebuah video yang dirilis Ahad dalam upaya menghukum keenam anggota baru Eropa dari mekanisme barter INSTEX.

Dalam pernyataan terpisah, Kementerian Luar Negeri Israel mengatakan Belgia, Denmark, Finlandia, Belanda, Norwegia, dan Swedia tidak mungkin memilih waktu yang lebih buruk. Ratusan warga Iran yang tidak bersalah yang terbunuh dalam putaran terakhir protes banyak yang berujung pada kematian.

Protes pecah di seluruh Iran yang terkena sanksi pada 15 November, beberapa jam setelah kenaikan tajam harga bahan bakar diumumkan. Seperti diketahui, hubungan antara Iran dan AS semakin memburuk sejak Trump tahun lalu menarik diri dari perjanjian nuklir Iran tahun 2015 bersama dengan kekuatan dunia. AS pun kembali menerapkan sanksi terhadap negara tersebut.

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement