Senin 02 Dec 2019 18:00 WIB

Indonesia Pukau Pengunjung Bazar Amal di Beirut

KBRI Beirut promosikan produk Indonesia di acara bazar amal internasional

Rep: Lintar Satria/ Red: Christiyaningsih
Batik jadi salah satu budaya Indonesia yang dipamerkan di Beirut, Lebanon.
Batik jadi salah satu budaya Indonesia yang dipamerkan di Beirut, Lebanon.

REPUBLIKA.CO.ID, BEIRUT -- Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Beirut mempromosikan produk Indonesia berupa batik dan kesenian tarian daerah dalam bazar amal internasional. Acara ini diselenggarakan oleh Diplomatic Spouses Association in Lebanon (DSAL).

Melalui partisipasi Dharma Wanita Persatuan (DWP), KBRI Beirut mempromosikan aneka macam souvenir. Souvenir yang dipromosikan berupa kipas batik, kalung batik, dompet batik, tas batik, gantungan kunci wayang dan komodo, serta anting silver bali. KBRI juga menghidangkan makanan khas Indonesia seperti rendang dan pastel.

Baca Juga

Hidangan khas ini membuat booth Indonesia dipadati ratusan pengunjung. Stand KBRI Beirut yang paling mendapat antusias dari para pengunjung. Stand KBRI Beirut dipercantik dengan hiasan dan dekorasi agar menarik perhatian pengunjung.

“Bazaar DSAL menjadi wahana promosi yang tepat bagi Indonesia. Selain digelar di hotel berbintang lima paling prestisius di Beirut dan diikuti oleh lebih dari 50 perwakilan negara-negara asing di Lebanon, event ini juga dihadiri oleh ratusan pengunjung dari berbagai negara dan tentunya masyarakat Lebanon sendiri,” kata Pelaksana Fungsi Penerangan Sosial Budaya KBRI Beirut, Basyiruddin A. Hidayat dalam siaran pers yang Republika terima, Senin (2/12). 

Selain itu, KBRI Beirut juga menampilkan seni budaya berupa tarian daerah yang mendapat apresiasi tinggi dari penonton. Dari puluhan negara yang berpartisipasi dalam event tersebut, hanya sembilan negara termasuk Indonesia yang menampilkan penampilan seni di atas sebuah panggung besar.

“Dan tentunya Indonesia mendapat sambutan luar biasa dari pengunjung dengan penampilan tari piring dan tari saman,” tambahnya. 

Sekretaris DWP KBRI Beirut Hesti Basyiruddin menambahkan kegiatan semacam ini merupakan momentum yang sangat baik untuk mengenalkan budaya Indonesia bagi khalayak di Lebanon, terutama para generasi muda. Dengan itu diharapkan citra dan popularitas Indonesia di Lebanon semakin tersebar luas ke berbagai kalangan di Lebanon.

“Ini salah satu kegiatan DWP untuk mendukung KBRI Beirut untuk mempromosikan produk, seni, dan budaya Indonesia ke dunia khususnya Lebanon” kata Hesti.

Lebanon adalah negara ketiga yang mengakui kemerdekaan Indonesia, tepatnya tanggal 29 Juli 1947 pada masa pemerintahan Presiden Bechara el Khoury. Hubungan diplomatik kedua negara telah dirintis sejak 1950-an ketika Indonesia mengirim Duta Besar Rl di Kairo untuk merangkap perwakilan di Lebanon.

Sejak 1996 Kedutaan Besar RI resmi berdiri di Beirut. Nilai sejarah yang tinggi tersebut menjadi dasar bagi KBRI Beirut dalam menjalankan misi diplomatiknya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement