REPUBLIKA.CO.ID, YANGON -- Pemimpin Myanmar Aung San Suu Kyi bersiap terbang ke Belanda untuk menghadapi dakwaan genosida terhadap Rohingya di Mahkamah Internasional. Pendukungnya turun ke jalan untuk memberikan dukungan.
Reputasi Suu Kyi di luar negeri merosot sampai ke titik terendah atas perlakuan terhadap Rohingya. Tapi peraih hadiah Nobel Perdamaian itu mendapatkan dukungan luar biasa di dalam negeri. Citranya tidak rusak oleh tuduhan keterlibatannya atas kekejaman terhadap Rohingya.
Beberapa ratus orang berkumpul di pusat kota Yangon untuk ketiga kalinya. Acara ini diorganisir pendukung Suu Kyi sejak ia mengumumkan akan menghadapi tuduhan kekerasan terhadap Rohingya. "Aung San Suu Kyi pemimpin paling berani di dunia," kata Saw Phoe Kwar, Selasa (3/12).
Phoe Kwar seorang penyanyi reggae yang ikut aksi tersebut. Para pendukung Suu Kyi mengibarkan bendera dan menyerukan dukungan terhadapnya.
"Kami harus menunjukkan persatuan kami. Jika pemimpin negara mengatakan lemon itu manis, kami harus mengatakan lemon itu manis," kata panitia acara tersebut, Aung Thu, kepada pendukung Suu Kyi.
Sejak 2017 lebih dari 730 ribu minoritas Muslim Rohingya harus mengasingkan diri ke Bangladesh. Mereka melarikan diri dari operasi militer yang penyidik PBB sebut dilakukan dengan 'niatan melakukan genosida'.
Myanmar yang mayoritas pemeluk agama Buddha membantah tuduhan genosida tersebut. Pemerintah mengatakan tentara mereka berperang melawan milisi yang menyerang pos keamanan.
Pada bulan lalu Gambi mengajukan gugatan hukum terhadap Myanmar ke Mahkamah Internasional. Negara mayoritas Muslim kecil di Afrika Barat itu didukung Organisasi Kerjasama Islam (OKI) yang terdiri dari 57 negara anggota.
Kantor Suu Kyi mengatakan ia akan terbang ke Den Haag untuk menghadiri sidang pertama yang akan dimulai pada 10 Desember. Kantor Suu Kyi menambahkan sana ia akan 'mempertahankan kepentingan nasional Myanmar'.
Walaupun jumlah orang yang turun ke jalan untuk mendukung Suu Kyi tidak terlalu besar. Tapi tampaknya keputusan Suu Kyi telah menarik banyak dukungan.
Dalam beberapa hari terakhir muncul petisi daring 'Berdiri bersama Daw Aung San Suu Kyi'. Banyak warga Myanmar yang mengganti foto profil mereka di Facebook dengan foto San Suu Kyi.
Kampanye dukungan terhadap Suu Kyi sudah viral sejak 2017 ketika militer menggelar operasi ke Negara Bagian Rakhine. Pemengaruh media sosial Myanmar terkenal Pencilo mengajak 1,1 juta pengikutnya di Facebook bergabung dengannya ke Den Haag menggunakan agen travel yang memberikan diskon.