Rabu 04 Dec 2019 14:35 WIB

Korban Tewas Badai Kammuri Menjadi 13 Orang

Pemerintah Filipina mengatakan korban tewas badai Kammuri menjadi 13 orang

Rep: Lintar Satria/ Red: Christiyaningsih
Sejumlah warga menggunakan baskom sebagi payung menghindari hujan lebat akibat Badai Kammuri yang menghantam Manila, Selasa (3/12). Pemerintah Filipina mengatakan korban tewas badai Kammuri menjadi 13 orang.
Foto: Aaron Favila/AP Photo
Sejumlah warga menggunakan baskom sebagi payung menghindari hujan lebat akibat Badai Kammuri yang menghantam Manila, Selasa (3/12). Pemerintah Filipina mengatakan korban tewas badai Kammuri menjadi 13 orang.

REPUBLIKA.CO.ID, MANILA -- Pemerintah Filipina mengatakan korban tewas badai Kammuri menjadi 13 orang. Badai yang menghantam selatan provinsi ibu kota Manila pada Senin (2/12) malam lalu sudah meninggalkan Filipina.

Badai itu memaksa ribuan orang warga dievakuasi. Bencana alam ini juga membuat ratusan penerbangan dibatalkan. Juru bicara Badan Bencana Alam Filipina Mark Timbal mengatakan sekitar 345 ribu orang masih di pusat evakuasi.

Baca Juga

"Badai meninggalkan kerusakan yang biasanya terjadi dalam badai besar seperti pohon tumbang, atap rumah roboh, dan merusak sejumlah fasilitas pemerintah," kata Timbal pada stasiun televisi ANC seperti dilansir dari Aljazirah, Rabu (4/12). 

Kabarnya badai ini juga sempat mengganggu SEA Games yang sedang berlangsung di Filipina. Badan Bencana Filipina mengatakan ada lima orang yang tewas di pusat daerah Bicol, tiga orang di antaranya tenggelam.

Satu dari lima orang korban itu dilaporkan meninggal karena tersetrum. Lima orang lainnya tewas di selatan Manila. Tiga orang terhantam pohon yang tumbang karena angin kencang.

Media setempat melaporkan tiga orang lainnya meninggal di dua provinsi di sebelah utara dan tengah Filipina. Para pengungsi masih menunggu pengumuman dari pemerintah kapan mereka bisa pulang.

Timbal mengatakan evakuasi paksa dan disiapkan dilakukan untuk mencegah lebih banyak lagi jumlah korban tewas. Laju angin Kammuri terus melemah dengan kecepatan 100 kilometer per jam dengan hembusan 125 kilometer per jam menuju Laut China Selatan.

Badan Iklim Filipina mengatakan angin itu meninggalkan mereka pada Rabu malam. Setiap tahunnya negara di Asia Tenggara itu dihantam angin kencang sebanyak 20 kali.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement