REPUBLIKA.CO.ID, KUALA LUMPUR -- Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohamad secara resmi meluncurkan persiapan untuk menjadi tuan rumah Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) APEC 2020. Mahathir mengaku bangga karena negaranya menjadi tuan rumah perhelatan KTT APEC untuk kedua kalinya sejak 20 tahun lalu.
"Kami percaya cukup tepat bagi Malaysia untuk memulai kesempatan kedua kami menjadi tuan rumah APEC seperti lebih dari dua dekade lalu," kata Mahathir di Cyberjaya, Rabu (4/12).
Mahathir mengingat negaranya terakhir kali menjadi tuan rumah APEC setahun setelah krisis keuangan ASIA pada 1997. Ketika itu, investor kehilangan kepercayaan bisnis di Asia Tenggara dan nilai mata uang di kawasan tersebut jatuh. Mahathir mengatakan perhelatan KTT APEC di Malaysia tahun depan juga memiliki tantangan yang sama seperti 1997.
"Hari ini Malaysia akan meluncurkan APEC 2020 dengan latar belakang yang hampir sama, ketika risiko penurunan terus meningkat dan ketegangan kebijakan perdagangan masih terjadi. Semua tren ini akan terus melemahkan kepercayaan investor, yang mengarah pada semakin berkurangnya kepercayaan pada manfaat perdagangan global dan investasi bagi masyarakat," kata Mahathir.
Mahathir menambahkan sebagian besar negara anggota APEC menolak gagasan Amerika Serikat (AS) sebagai co-hosting penyelanggaraan KTT pada awal tahun depan sebagai penganti KTT APEC 2019 di Cile. KTT APEC 2019 di Cile dibatalkan karena terjadi aksi protes besar-besaran.
"Ada gagasan untuk diperpanjang ke negara-negara APEC. Tapi sebagian besar anggota memutuskan itu tidak perlu," kata Mahathir.
APEC didirikan pada 1989 dengan tujuan untuk membina hubungan perdagangan dan ekonomi di sekitar Samudra Pasifik. KTT APEC dihadiri oleh tingkat menteri, hingga tahun 1993 ketika Presiden AS Bill Clinton membentuk pertemuan APEC yang dihadiri oleh pemimpin negara.