Kamis 05 Dec 2019 14:08 WIB

Jepang Berencana Kirim 270 Pelaut ke Timur Tengah

Nikkei melaporkan Jepang berencana mengirim 270 pelaut ke Timur Tengah

Rep: Dwina Agustin/Lintar Satria/ Red: Christiyaningsih
Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe. Nikkei melaporkan Jepang berencana mengirim 270 pelaut ke Timur Tengah. Ilustrasi.
Foto: AP Photo/Alexander Zemlianichenko
Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe. Nikkei melaporkan Jepang berencana mengirim 270 pelaut ke Timur Tengah. Ilustrasi.

REPUBLIKA.CO.ID, TOKYO -- Surat kabar Nikkei melaporkan Jepang berencana mengirim 270 pelaut ke Timur Tengah untuk mengawal kapal yang berlayar di sana. Mereka akan ditugaskan dengan undang-undang yang mengizinkan militer Jepang beroperasi jauh dari negara mereka dengan tujuan penelitian dan mengumpulkan data intelijen.

Pada Kamis (5/12) Nikkei melaporkan Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe juga mempertimbangkan untuk mengunjungi Timur Tengah pada Januari mendatang. Kabarnya ia akan berkunjung ke Arab Saudi dan Uni Emirat Arab.

Jepang mempertahankan hubungan baik dengan Amerika Serikat (AS) dan Iran. Mereka sudah mengatakan tidak akan bergabung dengan koalisi AS yang bertujuan untuk melindungi kapal dagang di Timur Tengah.

Nikkei melaporkan pemerintah Jepang akan mengajukan penugasan satu kapal pengawal dan pesawat patroli dari Angkatan Laut Pasukan Pertahanan Diri. Mereka akan menggelar misi satu tahun yang dapat diperpanjang setiap tahunnya. Nikkei menambahkan rencana ini akan difinalisasi pada akhir tahun ini.

Perdagangan komoditas global terguncang pada tahun ini karena sejumlah serangan terhadap kapal-kapal dagang internasional. Sekutu-sekutu Jepang di Barat menyalahkan Iran atas serangan-serangan tersebut. Teheran membantahnya dengan tegas.

Hubungan Teheran dan Washington kian memburuk sejak tahun lalu. Hubungan memburuk ketika Presiden AS Donald Trump menarik negaranya dari Joint Comprehensive Plan of Action (JCPOA) dan memberlakukan kembali sanksi-sanksi ekonomi terhadap Iran.

Jepang pun sudah berhenti membeli minyak dari Iran karena sanksi AS tersebut. Mereka ingin menciptakan stabilitas di Timur Tengah. Tempat di mana mereka bisa mendapatkan impor minyak.

Abe telah gagal memperbaiki hubungan Washington-Teheran. Iran mengkritik upaya AS untuk membangun koalisi yang bertujuan melindungi kapal-kapal di perairan Teluk.

Usai bertemu dengan Abe pada pekan ini, Deputi Menteri Luar Negeri Iran Abbas Araghchi mengatakan Teheran menentang semua pasukan asing di kawasannya. Pernyataan Araghchi itu disampaikan melalui stasiun televisi Jepang, NHK.

Kantor berita Kyodo juga mengatakan Iran telah mengajukan kunjungan Presiden Hassan Rouhani ke Negeri Sakura. Kunjungan itu dilakukan untuk menyelesaikan kebuntuan negosiasi nuklir dengan Washington. 

Konstitusi pasif Jepang melarang militer berdiri tetapi memungkinkan pasukan pertahanan diri. Prospek pengiriman personel angkatan laut ke wilayah tersebut telah memicu seruan untuk berhati-hati dari beberapa pihak. Prospek untuk mengerahkan personel angkatan laut ke kawasan Teluk memicu kritikan keras dari media-media liberal di Jepang.

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement