REPUBLIKA.CO.ID, NOUAKCHOTT -- Sebuah kapal yang mengangkut sekitar 150 migran tenggelam di dekat pantai Mauritania, Rabu (4/12). Setidaknya 58 orang tewas dalam kejadian tersebut.
"Setidaknya 58 orang dipastikan tewas setelah sebuah kapal yang membawa migran tenggelam saat mendekati pantai Mauritania hari ini (Rabu). Sebanyak 83 orang lainnya berenang ke pantai dan menerima bantuan," kata Organisasi Internasional untuk Migrasi (IOM) dalam sebuah pernyataan.
IOM mengatakan kapal tersebut berangkat dari Gambia dan hendak menuju Kepulauan Canary, Spanyol. Namun, dalam perjalanan kapal kehabisan bahan bakar dan akhirnya tenggelam.
Kementerian Dalam Negeri Mauritania telah mengonfirmasi tentang kejadian tersebut. Mereka mengatakan penumpang di kapal itu termasuk wanita muda. Jalur laut yang berbahaya dari Afrika Barat ke Kepulauan Canary pernah menjadi rute utama bagi para migran yang ingin memulai hidup baru di Eropa.
Namun, telah banyak korban jiwa saat kapal berusaha melintasi rute tersebut. Kejadian terbaru ini merupakan yang terburuk sejak otoritas Spanyol meningkatkan kegiatan patrolinya.
Menurut IOM, setidaknya sebanyak 97 orang telah tewas sepanjang tahun ini karena berupaya mencoba rute migrasi Atlantik. Tapi banyak kematian yang tidak tercatat. Hal itu disebabkan sulitnya melacak jumlah kapal yang tak mencapai tujuan mereka atau jumlah penumpang di dalamnya.