REPUBLIKA.CO.ID, RIYADH -- Arab Saudi mengenalkan sejarah kepada warganya melalui ilustrasi komik dan animasi. Hal itu dilakukan bersamaan dengan tercapainya kerja sama antara Manga Productions dan Yayasan Raja Abdulaziz untuk Riset dan Arsip (Darah).
Manga Productions adalah perusahaan yang terafiliasi dari Yayasan "Misk" Pangeran Muhammad Bin Salman. Lembaga tersebut fokus pada pembuatan animasi dan mengembangkan video gim dengan konten kreatif dan positif.
Target mereka adalah semua kelompok masyarakat dari berbagai segmen baik warga lokal maupun internasional. Penandatanganan kemitraan itu dilakukan di hadapan Ketua komik, Bader Alasaker dan Sekretaris Jenderal Darah Fahad Alsemary.
Kemitraan itu bertujuan untuk menggambarkan sejarah Arab Saudi melalui komik dan animasi. Proyek itu juga dilakukan untuk mendokumentasikan sejarah Arab Saudi melalui komik dan animasi.
"Perusahaan akan mengerjakan proyek ini di bawah kontrol Darah yang bertanggung jawab atas pengawasan ilmiah dan penelitian sejarah terhadap fakta-fakta sejarah dan desain kepribadian," kata CEO Manga Production Issam Bukhari seperti diwartakan Saudigazette, Sabtu (7/12).
Proyek juga dilakukan untuk mendokumentasikan tokoh sejarah dan peristiwa penting dalam sejarah kerajaan. Proyek itu akan dimulai dari negara Saudi pertama pada tahun 1744 hingga sejarah modern dan disajikan dengan cara yang menarik dan menarik untuk generasi baru.
Pekerjaan itu rencananya akan dimulai pada 2019. Secara khusus, Arab Saudi membidik siswa sekolah dan orang muda menggunakan seni komik original. Hal itu merupakan adaptasi dari industri animasi di Jepang dan film di Hollywood.
"Kontrak tersebut akan mencakup memberikan kesempatan pelatihan bagi pria dan wanita muda Saudi yang berbakat dari Kerajaan, selain menyediakan kursus pelatihan lokal di bidang komik dan animasi (Manga)," katanya.
Museum nasional dan publikasi pendidikan yang berkaitan dengan sejarah Kerajaan kemungkinan akan mendapat manfaat dari hasil proyek tersebut. Dia mengatakan, kegiatan itu akan berkontribusi guna mentransfer pengetahuan dari para ahli internasional sekaligus melokalkan industri dan memperkuat ekonomi pengetahuan berdasarkan kreativitas dan inovasi.
Ikuti Whatsapp Channel Republika