REPUBLIKA.CO.ID, NEW DELHI -- Kebakaran menyapu sebuah pabrik di New Delhi, India pada Ahad (8/12). Peristiwa ini merenggut 32 nyawa pegawai pabrik yang sedang tidur di dalamnya.
"Hingga saat ini kami telah menyelamatkan lebih dari 50 orang. Kebanyakan dari mereka terkena dampak karena asap," ujar pejabat di Delhi Fire Service Atul Garg.
Garg mengatakan kebakaran dimulai sekitar pukul 05.00 di sebuah gedung tempat sekitar 60-70 orang tidur. Kebanyakan dari mereka adalah pekerja kontrak dan pekerja pabrik.
"Orang-orang kami masuk ke gedung dan kami menarik penghuninya. Mereka dalam jumlah besar dan tidur di lantai yang berbeda. Operasi penyelamatan sedang berlangsung dan kami belum mengetahui berapa banyak orang di dalam gedung," kata Garg.
Pabrik enam lantai itu beroperasi di daerah perumahan yang padat. Mayat dari korban yang meninggal telah hangus dan belum dapat diidentifikasi. Penyelamatan korban lainnya masih dilakukan.
Garg belum memastikan alasan di balik kebakaran yang menelan banyak korban tersebut. "Apakah bangunan itu memiliki peralatan pemadam kebakaran adalah masalah penyelidikan," katanya.
"Telah menginstruksikan otoritas terkait untuk memberikan semua bantuan yang mungkin atas dasar mendesak," kata Menteri Dalam Negeri India Amit Shah melalui akun Twitter.
Laporan dari Hindustan Times menyatakan ketika korban meninggal meningkat dengan cepat, tim Pasukan Penanggulangan Bencana Nasional (NDRF) juga tiba di lokasi kebakaran untuk membantu operasi penyelamatan.
Perdana Menteri India Narendra Modi pun ikut angkat bicara menyikapi kebakaran tersebut. Dia menggambarkan kebakaran tersebut mengerikan. "Perhatian saya bersama mereka yang kehilangan orang yang mereka cintai. Semoga yang terluka cepat pulih. Otoritas memberikan semua bantuan yang mungkin di lokasi tragedi," ujarnya di Twitter.
Menteri Persediaan Makanan dan Sipil Imran Hussain mengatakan penyelidikan akan dilakukan. Tindakan akan diambil terhadap siapa pun yang bertanggung jawab atas kebakaran itu.