Senin 09 Dec 2019 04:20 WIB

Ini Kata Demonstran Setelah 6 Bulan Aksi Hong Kong

Demonstran mengatakan, sekecil apapun aksi itu, semua warga Hong Kong harus terlibat.

Rep: Shelbi Asrianti/ Red: Friska Yolanda
Peserta aksi Hong Kong menyalakan senter dari smartphone mereka saat berkumpul di jalanan Hong Kong, Ahad (8/12). Enam bulan berlalu, aksi demonstrasi Hong Kong masih berlangsung.
Foto: AP Photo/Vincent Yu
Peserta aksi Hong Kong menyalakan senter dari smartphone mereka saat berkumpul di jalanan Hong Kong, Ahad (8/12). Enam bulan berlalu, aksi demonstrasi Hong Kong masih berlangsung.

REPUBLIKA.CO.ID, HONG KONG -- Demonstrasi berkepanjangan telah berlangsung di Hong Kong sejak Juni 2019. Para demonstran yang masih bertahan di jalanan pada Ahad (8/12), memberikan komentar mereka mengenai aksi yang sudah berjalan selama enam bulan tersebut.

Para demonstran menuntut pemerintah menarik RUU kontroversial yang memungkinkan pelaku kriminal Hong Kong dikirim ke Cina dan diadili di sana. Reuters mengutip komentar sejumlah demonstran dengan hanya mencantumkan nama depan demi alasan keamanan.

Baca Juga

- Lawrence, 23 tahun, mahasiswa

"Protes ini sudah setengah tahun. Sebentar lagi Natal, tetapi kami tidak memiliki mood untuk perayaan apapun. Saya membawa ini untuk mengekspresikan bahwa keinginan warga Hong Kong bukan kepemilikan materi, tetapi keadilan yang diperjuangkan bersama". (Pemuda ini membawa poster bertuliskan "Harapan 2020 saya adalah hak pilih universal").

- Tang, 15 tahun, pelajar SMU

"Awalnya saya pikir tidak cukup kuat untuk ikut, tetapi kemudian saya mulai berpikir bahwa sekecil apapun, semua orang harus terlibat. Saya sangat marah kepada polisi yang melakukan pelecehan seksual kepada demonstran dan menembakkan gas air mata. Orang tua saya sangat mendukung. Mereka hanya berpesan agar saya berhati-hati."

- Ho, 40 tahun, ibu rumah tangga

"Keluarga saya perlu teredukasi. Mereka harus tahu apa artinya menjadi warga Hong Kong dan apa artinya menjadi bagian dari gerakan. Kami merasa belum melakukan cukup banyak untuk demonstran muda yang berjuang untuk kebebasan anak-anak kami. Jadi kami melakukan sebanyak yang kami bisa." (Ho mengikuti aksi bersama suaminya dan tiga anak yang masih kecil).

- Sakura, 37 tahun, warga Jepang

"Ini bukan hanya masalah Hong Kong. Ini masalah internasional. Hari ini Hong Kong, besok bisa saja terjadi di Jepang. Itu sebabnya saya datang dari Jepang untuk mendukung demonstran hari ini. Saya ingin melindungi Jepang, Taiwan, dan Hong Kong karena kami terhubung erat. Saya merasakan hal yang sama dengan Hong Kong dan akan berdiri bersama Hong Kong."

- Roita, 60 tahun

"Orang-orang seusia saya, kami melihat dengan mata kepala sendiri pembantaian Tiananmen. Pada saat itu kami tidak cukup kuat untuk berjuang demi kaum muda, itu sebabnya kami keluar sekarang. Saya ingin Hong Kong menjunjung demokrasi, lebih banyak kebebasan dan kedamaian. Saya tidak ingin mendapat lebih banyak uang. Saya ingin lebih banyak kebebasan."

- Chan, 22 tahun, pendukung Tibet

Chan mengikuti aksi protes sambil mengibarkan bendera Tibet. Dia berkata, "Saya ingin menunjukkan bahwa warga Hong Kong juga mendukung Tibet, bahwa kami semua adalah korban dari Partai Komunis Cina (CCP). Kami bisa melihat sejarah Tibet terulang di sini."

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement