REPUBLIKA.CO.ID, TALINN -- Menteri Transportasi dan Komunikasi berusia 34 tahun ditunjuk sebagai perdana menteri termuda di Finlandia. Sanna Marin juga menjadi perempuan ketiga sebagai pemimpin pemerintahan di negara dengan populasi 5,5 juta itu.
Marin ditunjuk setelah menang dalam pemilihan yang dilakukan dewan partai berkuasa Social Democratic Party pada Senin (9/12). Ia menang dengan 32-29 suara dari lawannya Antti Lindtman dalam perebutan jabatan tertinggi pemerintahan Finlandia. Sebagai partai terbesar dalam pemilihan bulan April lalu, Social Democratic Party dapat menunjuk perdana menteri untuk menggantikan posisi Antti Rinne yang mengundurkan diri pada Selasa (3/12) lalu.
Marin merupakan wakil ketua partai, anggota parlemen sejak 2015 dan menjabat sebagai menteri transportasi dan komunikasi. Menurut surat kabar terbesar di Finlandia yakni Helsingin Sanomat dan tabloid Ilta-Sanomat, Marin akan menjadi perdana menteri termuda di dunia.
Sampai akhir tahun ini Finlandia memegang kepresidenan Uni Eropa. Tampaknya parlemen akan menyetujui penunjukan Marin dan pemerintah barunya secepat mungkin. Hal itu agar ia dapat mewakili Finlandia dalam pertemuan pemimpin negara-negara Uni Eropa pada 12 sampai 13 Desember mendatang.
Rinne mundur setelah rekan koalisinya Center Party menarik dukungan mereka karena tidak percaya dengan kepemimpinannya. Center Party mengkritik kepemimpin Rinne setelah pegawai pos milik negara Posti menggelar aksi mogok kerja selama dua pekan pada bulan November lalu. Mogok kerja tersebut menyebar ke industri lain termasuk maskapai milik negara Finnair.
Pengunduran diri Rinne memicu pengunduran formal koalisi Social Democrats dan Center Party serta tiga partai kecil lainnya yaitu Green Party, Left Alliance dan Swedish People Party of Finland. Social Democrats dan empat partai koalisi lainnya mengatakan mereka berkomitmen dalam program pemerintah yang disepekati setelah pemilihan umum pada April dan melanjutkan pemerintahan baru Marin. Pemerintahan baru akan mengusai parlemen. Mereka memiliki 117 kursi dari 200 kursi di parlemen Finlandia atau dikenal Eduskunta.
Social Democratas mengatakan mereka akan berusaha menjadikan Rinne sebagai wakil ketua parlemen. Mantan ketua serikat kerja itu juga berencana mempertahankan posisinya sebagai ketua Social Democrats sampai kongres partai pada musim panas mendatang.