Komite eksekutif WADA mengambil keputusan keras setelah menyimpulkan bahwa Rusia telah merusak data-data laboratorium, menghapus file terkait dan kemudian memberikan bukti-bukti palsu. Hal itu dilakukan untuk menyembunyikan hasil tes doping positif yang dapat membantu mengidentifikasi kecurangan obat.
Untuk itu, Rusia akan terkena sanksi larangan ikut Olimpiade dan kejuaraan-kejuaran dunia dalam empat tahun mendatang. Keputusan komite WADA diambil dengan suara bulat, kata juru bicara WADA hari Senin (9/12) di Lausanne, Swiss.
Rusia, yang telah mencoba tampil sebagai kekuatan olahraga global, telah terlibat dalam berbagai skandal doping sejak laporan WADA tahun 2015 yang menemukan bukti adanya doping massal di kontingen atletik Rusia.
Sudah pernah terkena sanksi
Rusia sebelumnya sudah terkena sanksi karena doping pada olimpiade musim dingan di Pyeongchang 2018, ketika beberapa atlitnya akhirnya tampil tanpa bendera negaranya.
Sanksi yang diumumkan hari Senin itu telah direkomendasikan oleh komite peninjau kepatuhan WADA dalam menanggapi data-data laboratorium yang diberikan Rusia kepada badan anti doping itu awal tahun ini.
Sebelumnya, badan anti doping Rusia RUSADA pernah terkena skors tahun 2015 karena dituduh berusaha menutup-nutupi hasil tes doping positif dan memanipulasi data-data. Status RUSADA kemudian dipulihkan kembali tahun lalu, dengan syarat harus menyerahkan salinan asli dari data-data laboratoriumnya.
Menteri Olahraga Rusia Pavel Kolobkov bulan lalu menanggapi tuduhan manipulasi data dan mengatakan, perbedaan dalam data laboratorium terkait dengan masalah teknis.
Bertarung tanpa bendera Rusia
Sanksi terbaru atas Rusia karena kasus doping, melarang negara Rusia tampil di olimpiade. Namun atlet-atlet mereka masih bisa bertarung di ajang olahraga internasional besar tanpa membawa bendera negaranya, seperti yang terjadi pada Olimpiade Pyeongchang 2018.
Beberapa pejabat Rusia mengecam sanksi terbaru itu sebagai tidak adil dan menuduh negara-negara Barat berusaha menghalang-halangi prestasi Rusia.
WADA mengatakan, badan anti doping Rusia, RUSADA, masih bisa mengajukan banding terhadap sanksi terbaru ini, yang kemudian akan dirujuk ke Pengadilan Arbitrase Olahraga, CAS.
hp/vlz (rtr, afp, ap)