Rabu 11 Dec 2019 07:36 WIB

Raja Salman : Negara-negara Teluk Harus Bersatu Lawan Agresi

Raja Arab Saudi Salman bin Abdulaziz menekankan negara-negara Teluk harus bersatu

Rep: Zainur Mahsir Ramadhan/ Red: Christiyaningsih
Raja Arab Saudi Salman bin Abdulaziz menekankan negara-negara Teluk harus bersatu. Ilustrasi.
Foto: Saudi Royal Court/Bandar Algaloud
Raja Arab Saudi Salman bin Abdulaziz menekankan negara-negara Teluk harus bersatu. Ilustrasi.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Raja Arab Saudi Salman bin Abdulaziz menekankan agar negara-negara Teluk harus bersatu untuk melawan agresi Iran. Hal tersebut ia ucapkan ketika membuka KTT Kerja Sama Teluk (GCC) ke-40 di Riyadh, Selasa (10/12).

“Wilayah kita saat ini sedang mengalami keadaan dan tantangan yang membutuhkan upaya terkonsentrasi untuk menghadapi ancaman," ujar dia seperti dilansir Alarabiya, Rabu (11/12).

Baca Juga

Menurut dia, sejak awal GCC dirasa mampu mengatasi beberapa krisis yang melanda wilayah tersebut. Oleh sebab itu, ia mengajak tokoh-tokoh untuk menentang rezim Iran dalam melanjutkan kebijakan agresifnya, terutama yang merusak keamanan dan stabilitas kawasan. "Hal itu juga menunjukkan mereka seakan mendukung terorisme," Ujar Raja Salman.

Atas dasar itu, setiap negara GCC harus bersama melestarikan wilayah dan pemerintahannya. Bukan tanpa sebab, hal tersebut juga menjadi kepentingan bagi masyarakat di negara dan wilayah Teluk.

Lebih lanjut, Raja Salman meminta masyarakat internasional agar bisa ikut mengambil langkah yang diperlukan. Utamanya terkait pasokan energi dan pengamanan navigasi laut. Dalam prosesnya, GCC juga telah mendukung kebijakan Washington tentang 'tekanan maksimum' pada Iran melalui sanksi.

 

"Kita tidak bisa gagal selama pertemuan ini, untuk menegaskan kembali posisi kita tentang perjuangan Palestina dan hak rakyat Palestina untuk mendirikan negara merdeka mereka dengan Yerusalem Timur sebagai ibukotanya," Raja Salman menambahkan.

Dalam pembukaan GCC, Raja Salman menyambut para kepala delegasi dari negara-negara GCC pada Selasa sebelumnya. Penyambutan itu termasuk juga Wakil Presiden dan Perdana Menteri UEA Sheikh Mohammed bin Rashid Al Maktoum, Emir Kuwait Syekh Sabah al-Ahmad al-Sabah, dan Raja Bahrain Hamad bin Isa Al Khalifa. Ada pula delegasi Qatar Perdana Menteri Sheikh Abdullah bin Nasser bin Khalifa Al Thani dan delegasi Oman Fahd bin Mahmoud al-Said serta Wakil Perdana Menteri untuk Dewan Menteri.

KTT ini akan memfokuskan para kepala negara untuk membahas topik-topik utama yang mencakup keamanan maritim, campur tangan Iran di kawasan Teluk, dan konflik Palestina-Israel. Topik lain yang juga dibahas adalah krisis Suriah, perang di Yaman, serta meningkatkan kerja sama di dalam dewan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement