REPUBLIKA.CO.ID, BUENOS AIRES -- Alberto Fernandez menjadi presiden Argentina pada Selasa (10/12). Terpilihnya Fernandez mengembalikan negara itu ke jajaran negara-negara sayap kiri pada saat kebangkitan sayap kanan di Belahan Barat.
"Aku datang sebelum Anda menyerukan persatuan dari seluruh Argentina, untuk membangun kontrak sosial baru persaudaraan dan solidaritas," kata Fernandez dalam pidato pelantikannya di depan Kongres.
Sosok Fernandez merupakan pengacara berusia 60 tahun dari gerakan Peronis kiri-tengah Argentina. Dia menghadapi tantangan langsung untuk mencoba menarik Argentina dari krisis ekonomi sambil memenuhi janji keadilan sosial yang lebih besar.
Argentina memiliki tingkat kemiskinan 35 persen dan berjuang untuk melakukan pembayaran utang tepat waktu. Ekonomi diperkirakan menyusut 3 persen pada akhir 2019, dengan inflasi pada 55 persen.
"Aku datang sebelum Anda menyerukan semua untuk menempatkan Argentina pada kakinya, untuk menempatkan negara pada jalur menuju pembangunan dan keadilan sosial," kata Fernandez.
Fernandez mengatakan, pertemuan pertama pemerintahannya akan fokus pada pengurangan kelaparan. Dia telah mengumumkan rencana untuk memerangi kemiskinan dengan distribusi makanan pokok bersubsidi.
Dia pun telah menguraikan langkah-langkah untuk menurunkan harga pangan dan memerangi kekurangan gizi di keluarga miskin. Rencana untuk meningkatkan pensiun dan meningkatkan manfaat bagi pegawai negeri dan penerima kesejahteraan pun ditawarkan.
Fernandez menggandeng wakil presiden Cristina Fernandez yang merupakan tokoh polarisasi yang menjabat sebagai presiden 2007-2015 dan menghadapi beberapa tuduhan korupsi sejak saat itu. Kehadiran pria 66 tahun itu menimbulkan pertanyaan tentang sejauh mana pengaruhnya dalam pemerintahan baru.
Sebelum berhasil mengisi kursi presiden, Fernandez menjabat sebagai kepala Kabinet Cristina Fernandez ketika awal berkuasa. Banyak yang meragukan duet keduanya karena mempertanyakan posisi wakil presiden akan menggunakan kekuasaan yang sangat besar dalam pemerintahan baru. Dia dan Alberto Fernández membantahnya.
Sekutu dekat Cristina Fernandez telah ditunjuk untuk posisi-posisi penting pemerintah. Putranya adalah kepala partai yang memerintah di majelis rendah legislatif.